Debat Pramuka, Dan Lain-Lain

Februari 14, 2014

Hari ini, 14 Februari. Seperti biasa, pramuka SMA Taruna Bakti mengadakan latihan rutin setiap hari Jumat. Tapi, latihan hari ini sedikit 'melenceng' dari jalur. Tapi jangan dulu memikirkan bahwa hari ini kita latihan pramuka dengan kostum badut, ataupun hari ini kamu diajarkan bagaimana caranya berjalan diatas hati mantan air. Bukan, buang jauh-jauh pikiran itu.

Yang membuat latihan kali ini berbeda dari biasanya adalah. Hari ini, kami latihan di Rooftop Taruna Bakti yang ada di Lantai 5, dan biasanya kami latihan di Aula Lantai 1 Taruna Bakti. Kenapa lantai kami bisa meningkat drastis? Apakah karena sinetron di SCTV mengundang Zac Efron untuk berperan sebagai tukang bala-bala langganan Markonah? Atau apakah orang Indonesia telah membeli sebagian besar saham Pabrik Solatip di luar negri? Atau mungkin, penyakit Jelekus tampangus gue sembuh dan wajah gue seketika berubah menjadi seperti Tom Cruise? Entahlah, tapi bukan itu alasannya.

Lagi pula, siapa juga Markonah...

Alasan pemindahan latihan kami ke lantai 5 adalah, karena lantai 1 sedang dipakai oleh SMP Taruna Bakti untuk menggelar pensi berjudul "Ethiqly" yang kalo gue liat bertemakan Kebudayaan Indian, walaupun gue tidak melihat adanya tenda suku Indian ataupun orang Indian asli yang sedang memanah kuda liar disana.

Kembali ke topik. Dan tempat indoor yang biasa kami pakai latihan pramuka, oleh SMP sepertinya dipakai untuk menggelar Bazaar makanan atau apalah. Dan panggung ada di sebelahnya, di ruang outdoor. Kami pun dengan ikhlas harus latihan di rooftop Taruna Bakti yang ada di lantai 5, yang ternyata sangat menyenangkan.

Gue datang ke rooftop bareng Alif, Taref sama Fikri. Pas sampe disana, gue liat suasana sepi, seperti tidak ada kehidupan disini. Gue pun akhirnya menemukan tanda-tanda kehidupan setelah masuk ke area indoor rooftop (ada ruang terbuka hijau ada juga ruangan indoor di rooftop sana), disana gue melihat ada Ivanka sama Trisia (X-5) yang sepertinya lagi siap-siap latihan pramuka. Dan setelah gue liat lebih jelas, ternyata di bagian luar temen-temen pramuka gue dan para pembina sudah berkumpul untuk melaksanakan upacara pembukaan seperti biasa. Gue pun siap-siap. Masang kacung, tali kur dan baret dengan buru-buru, tapi baju masih dikeluari *dilemparin koper berisi duit*. Setelah siap dan merasa tampan. Gue akhirnya menuju barisan disana, bareng temen-temen gue.

Latihan kali ini bener-bener gak biasa, cuman sedikit orang yang dateng latihan. Kira-kira cuman 30-50 orang yang dateng, biasanya ada 100an orang yang datang latihan. Saat gue masuk barisan, Sansan pun langsung berkata kepada gue "Kal, minta uang, Kal" "Ada hujan abu, Kal". Awalnya gue gak ngeh sama omongan Sansan, tapi setelah melihat lagi, ternyata beneran ada hujan abu kecil, pantes cuacanya jadi rada berkabut. Dan akhirnya gue sadar, Gunung Kelud di Kediri sana udah meletus #PrayForKelud. Karena dianggap membahayakan bagi kesehatan, akhirnya 'Kakak' Pembina memutuskan untuk melaksanakan latihan di ruangan, setelah upacara pembukaan kecil-kecilan.

Di salah satu sudut ruangan, oleh Kak Vicky kita disuruh membuat setengah lingkaran, dengan laki-laki di sebelah kanan dan perempuan di sebelah kiri. Setelah itu Kak Vicky bilang kalo gue ganteng latihan kali ini sedikit diluar rencana. Maka dari itu, latihan hari ini akan kita isi dengan debat. Mendengar ini, gue seneng, karena gue lumayan suka debat, walaupun ujung-ujungnya pasti ngaco.

Kak Vicky bilang kalo tema debat kecil-kecilan hari ini adalah "Pentingnya Pramuka Bagi Anak Muda Zaman Sekarang", kurang lebih seperti itu lah. Kak Vicky pun menunjuk anak laki-laki sebagai pihak pro dan anak perempuan sebagai pihak kontra. Perdebatan pun dimulai. Kak Vicky memberikan 'pancingan' kepada kubu pro dengan mengatakan "Kenapa sih kalian butuh pramuka? Emang apa pentingnya Pramuka buat kalian?". Ah iya, Kak Vicky ini hanya memberika awalan, setelah itu dia bilang "Oke, anggap saya gak ada. Saya netral". Setelah itu, Kak Vicky berdiskusi dengan pembina lain dan kami ditinggalkan untuk berdebat.

Setelah pancingan tadi, anak laki-laki diam beberapa saat, berpikir. Setelah itu Ocan (Fauzan) mulai merespon, gue lupa apa kata dia, yang penting kata-katanya membuat semua anak laki-laki bersorak sorai seperti orang yang baru saja diselamatkan setelah 10 tahun terdampar di pulau tak dikenal. Dasar anak laki-laki.

Setelah itu, perdebatan makin alot. Saking alotnya, sampai-sampai beberapa kali kami semua jadi berdebat ke arah yang salah. Entah kenapa kami tiba-tiba mendebatkan soal organisasi lain, bahkan sempat kami mendebatkan soal PR. Salah fokus, dasar ABG.

Tapi entah kenapa, sampe pertengahan sesi pertama ini otak gue benar-benar buntu ide. Gue gak bisa mikir sama sekali, bahkan untuk berpikir mengenai parkiran elang di masa depan pun gak terpikirkan sama gue. Dan jika gue berhasil berpikir, 3 detik kemudian gue lupa apa yang gue pikirkan, sehingga sepanjang sesi pertama gue cuman ngomong sekali, itupun ngaco. Kesimpulannya, saat itu otak gue lagi dalam tahap menjadi otak ikan koki, cuman inget 3 detik lalu lupa, apa ini karena pengaruh menghirup abu vulkanik pas diluar tadi? Entahlah.

Saking gue gak bisa berpikir jernih. Sampai-sampai setiap omongan yang dikatakan oleh temen gue, selalu gak masuk ke pikiran gue. Jadi, saat orang-orang seperti Amba, Zul atau Ivanka mengemukakan pernyataan yang panjang lebar, di telinga gue selalu terdengar seperti "Tralala, trilili. Senangnya hati ini". Padahal, kalo gue lagi bener, gue bisa langsung merespon pernyataan mereka, walaupun kemungkinan besar menggunakan imajinasi gue yang overrated.

Alhasil, di sesi pertama pun pembicara ulung dari pihak laki-laki ada beberapa orang. Ada Amba (X-3) yang terus berdebat dengan Ivanka, ada juga Zul (X-3), Robby (X-1), Alfieri (X-7), Ocan aka Fauzan (X-7) dan Bram (X-3). Sebenarnya si Revan aka Irfan Althoriq (X-4) juga ikut berpikir, tapi dia gak berani ngomong. Dan jelas, tokoh utama para lelaki di debat sesi pertama, jelas si Amba. Dia mengerahkan segala kemampuannya untuk menyanggah pemikiran para cewe. Seakan dia tidak memberika kesempatan kepada yang lain untuk mengemukakan pemikirannya, atau memang hanya Amba yang bisa berpikir jernih saat itu? Entahlah.

Di pihak perempuan, pembicara utamanya gue kira ada 5 orang (bukan dipilih, tapi memang cuman mereka berempat yang berbicara sepanjang debat berlangsung, yang lain diem aja). Ke 4 orang tersebut adalah Ivanka (X-5), Trisia (X-5), Amyra (X-2), Sekar (X-2) dan cewe.berjilbab.yang.gue.gak.tau.siapa.namanya (X-1). Tapi di sesi pertama pembicara utama pihak cewe adalah Ivanka dan Trisia, yang bisa merespon dengan cepat omongan para cowo. Sementara ketiga orang lainnya cuman ngomong sekali-sekali.

Ah iya, berbicara soal partisipasi gue di debat sesi pertama, gue sempat ngomong 1 kali, lho. Lumayan lah gue ngomong saat otak gue lagi dalam tahap otak ikan koki. Ya, gue mulai ngomong saat Trisia kurang lebih mengatakan "Terus kenapa dong ada orang yang udah ikut pramuka tapi masih jadi anak nakal?". Saat temen gue mau memberikan sanggahan, gue terlebih dulu mengatakan dengan lantang "Ya kalo gitu mah sekalian aja gak usah ikut pramuka". Setelah itu, semua orang pada ketawa, termasuk pihak perempuan.

Apa yang salah?

Gue kan ada di pihak pro pramuka, tapi malah nyaranin buat gak usah ikut pramuka aja sekalian. Ya gimana gak diketawain? Walaupun setelah pikiran gue jernih, gue punya perkataan emas yang dapat memberikan sanggahan bagi kaum perempuan. Tapi ya apa daya, saat itu pikiran gue lagi abstrak, makanya omongan gue pun super random. Tidak bermakna.

Akhirnya setelah berdebat beberapa lama, akhirnya Kak Vicky pun datang dan mengubah keadaan. Sekarang pihak laki-laki yang kontra dan pihak perempuan yang pro. Di sesi ini, gue udah bisa berpikir jernih lagi, Alhamdulillah. Gue pun akhirnya ikut ngomong dalam beberapa kesempatan. Bersama Robby, Zul dan Bram. Lha, Amba kemana? Sepertinya di sesi kedua ini dia udah kecapean mikir, sehingga dia sempat tiduran dan gak ikut bicara di sesi kedua ini. Di sesi kali ini pun, omongan gue udah rada bener, walau ada beberapa yang masih ngaco.

Dan di pihak perempuan, pembicaranya masih kelima orang tadi. Tapi sepertinya, pemikiran Ivanka sudah mulai keruh, dan di sesi kedua ini dia tidak banyak berbicara setelah pindah ke belakang. Tapi, dalam beberapa kesempatan dia masih berbicara panjang lebar, yang kali ini udah dapat dimengerti oleh otak gue. Nah, di sesi 2 ini pembicara utama pihak cewe adalah Trisia dan cewe.berjilbab.yang.gue.gak.tau.siapa.namanya. Mereka berdua beberapa kali memberikan pernyataan yang membuat para lelaki bingung.

Setelah berdebat cukup sengit. Akhirnya Kak Vicky mengubah keadaan lagi, cowo pro cewe kontra. Amba seketika langsung jernih lagi, dia bilang kalo jadi pihak pro lebih gampang daripada kontra. Sesi ketiga ini diawali oleh Zul, dia ngomong panjang lebar soal kenapa kita butuh pramuka, dari soft skill sampai kepribadian. Dan sejujurnya, gue sedikit lupa apa yang kita bicarakan di sesi 3 ini. Tapi, dari sesi kedua sampai sesi ketiga, yang kita bicarakan adalah pendidikan karakter di pramuka. Di sesi ketiga ini gue dan Zul menjadi pembicara utama, dibantu Amba dan Robby yang ngomong sesekali. Dan Alhamdulillah kali ini omongan gue bener dan lagi-lagi beberapa kali membuat pihak cewe bingung, entah bingung akan maksud dari perkataan gue atau bingung kenapa gue ganteng. Entahlah. Tapi dari pihak cewe sendiri, ada Trisia serta cewe.berjilbab.yang.gue.gak.tau.siapa.namanya yang jadi pembicara utama, dengan Sekar dan Ivanka yang membantu sesekali.

Di sesi ini, Rafid (X-5) pun sempat membuat heboh. Diawali dari Sekar yang bilang "Aku kan mau jadi dokter, ngapain belajar pramuka?" sesudah itu si Rafid menjawab dengan keras dan lantang dari barisan belakang "Dokter kan belajar biologi, di pramuka juga diajarin biologi!!". Seketika, semua anak cowo langsung bersorak-sorai mendukung Rafid, karena perkataannya yang fenomenal.

Keadaan diubah lagi, cowo kontra cewe pro. Dan sejujurnya, di bagian ini gue benar-benar lupa apa yang kita bicarakan, pokoknya sama kaya sesi sebelumnya, tentang pendidikan karakter sampai keterpaksaan ikut pramuka. Gue benar-benar lupa, maap.

Setelah sesi 5 selesai, keadaan dirubah lagi, cowo pro cewe kontra. Bagian ini diawali dari Zul yang mengatakan "Kenapa sih kalian gak suka pramuka?" seketika para cewe langsung bilang "Buang-buang waktu. Kita udah cape sekolah dari Senin sampe Jumat, eh masih ada pramuka. Mending di rumah", mereka mengatakannya dengan raut wajah ingin ditonjok. Beberapa orang sedikit menyebalkan. Setelah itu, para cowo pun diam. Beberapa detik kemudian, gue pun membalas :

"Ehm, jadi gini ya. Bagi saya, pramuka itu adalah tempat saya untuk belajar selain di sekolah. Karena, saya pernah membaca sebuah kutipan dari Henry Ford, dia mengatakan bahwa Siapapun orang yang terus belajar, jiwanya akan tetap muda, entah usianya 30, 40 atau 50 tahun. Dan siapapun orang yang berhenti belajar, walau ia masih muda sekalipun, maka jiwanya akan mati. Dan, semakin tinggi ilmu seseorang, semakin tinggi pula derajatnya di mata Allah dan di mata manusia, itu disebutkan dalam Islam. Dan, mencari ilmu adalah sebagian dari Jihad."

Mungkin bagi kalian yang mengenal gue dengan dekat, pasti akan heran dan gak percaya gue bisa ngomong beginian, di balik sifat gue yang 'liar' saat SMP. Tapi, ini beneran, gue mengatakan hal ini, tanya aja ke orang yang ikut debat hari itu.

Setelah itu, semua cowo langsung bersorak-sorai lagi, seakan merayakan kemenangan. Mereka merayakannya seperti orang barbar yang baru aja ngalahin pasukan Romawi dan dikasih babi panggang seumur hidup sama Bangsa Romawi sebagai persembahan atas kemenangan mereka. Dasar cowo liar.

Abis itu baik cewe dan cowo pada saling membahas argumen lagi, saking serunya sampe gue lupa mereka ngomong apa. Setelah beberapa lama beradu argumen, akhirnya keadaan dibalik. Sekarang, setengah dari barisan cewe dipindahkan ke barisan cowo, dan setengah dari barisan cowo dipindahkan ke barisan cewe. Para pembicara utama cowo kaya gue, Amba, Zul, Bram dll gak dipindahin. Sementara kalo gak salah ada 2 pembicara utama cewe yang pindah ke barisan gue, Ivanka sama cewe.berjilbab.kelas.X-1.yang.gue.gak.tau.siapa.namanya. Dan pembicara utama dari pihak cewe barisan sebrang kaya Trisia atau Sekar masih ada di barisan sebelumnya.

Keadaan pun semakin alot, kalo tidak salah barisan gue pihak pro dan barisan sebrang pihak kontra. Kita saling beradu argumen lagi. Untuk yang kedua kalinya, gue lupa kita ngomong apa disana. Tapi tidak berbeda jauh dengan sebelumnya, pembicaraan keras dan terkadang gak nyambung. Sayangnya, keadaan cowo di barisan gue sudah gak seramai yang sebelumnya. Gak ada teriakan cowo barbar, gak ada tombak yang melayang, dan gak ada cinta yang bersemi diantara kita #Eaaa.

Dan ada momen dimana kita semua diam, entah diam berpikir entah diam karena pada mikirin mantan. Kecuali gue, yang gak punya mantan, jadi gak ada yang bisa dipikirin *nangis*. Disaat seperti itu, tiba-tiba Ivanka berbicara dengan pedenya disaat yang lain diem "Eh, Si, besok mau softball di Lodaya kan?" terus dijawab sama Trisia "Iya". Em, oke, gue kira itu lebih pantas disebut sebagai percakapan daripada argumen. Kalaupun dia mengklaim itu adalah sebuah argumen, setidaknya pihak berwajib kayaa FBI atau CIA gak akan menangkap dia sebagai buronan karena perkataan itu gak tergolong sebagai kriminalitas di catatan FBI atau CIA.

Buat sekedar tau aja, percakapan Ivanka sama Trisia yang tidak nyambung dan sedikit lupa diri pas debat inilah yang membuat gue memberi judul tulisan ini "Debat Pramuka, Dan Lain-Lain".

Abis itu, kita berpikir lagi untuk adu argumen sama pihak sebrang. Setelah mungkin kita bercuap-cuap dalam waktu yang cukup lama. Akhirnya Kak Vicky sebagai pembina mengakhiri debat ini, dan menyuruh kita baris lagi. Yah, karena saat itu juga udah jam 5 sore kalo gak salah.

Abis baris, Kak Vicky pun ngasih pengarahan sama evaluasi debat. Dia bilang kalo dia sedikit kecewa dengan debat kali ini. Tapi bukan karena peserta debat kali ini kurang tampan atau gimana. Tapi dia kecewa denger argumen yang didenger. Kaya "Kita pramuka kan dipaksa" dan segala cuap-cuap kita yang lainnya. Dan dia juga gak denger argumen yang rada berbobot. Gue lupa lagi abis itu Kak Vicky ngomong apaan, mungkin gue saat itu cuman ngedenger Kak Vicky ngomong "Tralala trilili, senangnya hati hari ini". Dan abis itu latihan ditutup dengan doa. Abis itu kita dibolehin pulang. Bahagia, bahagia. Tapi gue masih tetep jomblo...

Entah kenapa, abis itu gue malah kepikiran kata-kata emas yang harusnya gue omongkan tadi pas debat. Mungkin kalo gue ngomongin ini pas debat, besoknya rumah gue penuh sama surat cinta dan Seninnya gue udah dipuja-puja dan dibuatkan patung oleh cewe-cewe di sekolah gue. Yah, wajar jomblo, terkadang mikirnya kejauhan. BTW, inilah yang ada dipikiran gue saat itu :

"Oke, jadi gini ya. Baik buruknya pramuka itu, tergantung dari pemikiran kita tentang pramuka itu sendiri. Jika dari awal kita udah mikir 'Ah apaan sih pramuka, gak guna tau gak!!' pasti kesananya gak akan bener. Tapi, jika kita berpikir yang baik tentang pramuka atau hal positif apa saja yang akan kita dapat jika mengikuti pramuka, InsyaAllah ke depannya akan lancar. Karena biasanya, jika kita mengikuti suatu kegiatan apapun dengan pikiran positif, InsyaAllah kegiatan tersebut akan bermanfaat bagi kita. Dan sebaik apapun suatu kegiatan, jika kita memandang kegiatan itu dengan pikiran negatif, sampai kapan pun gak akan pernah bener. Ah iya, kita juga harus Ikhlas dan menikmati ikut pramuka ini. Ikhlas itu gak perlu diucapkan juga gapapa, tapi diterapkan. Coba deh kalian baca di Al-Quran surat Al-Ikhlas, di surat itu ada gak sih kata 'ikhlas'-nya? Gak ada. Artinya, jika kita mengerjakan sesuatu dengan ikhlas, pasti hasilnya akan berbeda dengan orang yang berbicara ikhlas tapi dalam hati tidak ikhlas. Ingat, apa yang kita tanam adalah apa yang kita dapat. Jadi, ini semua tergantung pada mindset kita terhadap pramuka. Mereka yang memilih pramuka pastinya punya pikiran positif terhadap pramuka. Dan mereka yang tidak pernah ikut pramuka saya yakin sejak awal mereka sudah memandang pramuka dengan pemikiran negatif. Ingat, apa yang kita tanam adalah apa yang kita dapatkan".

BTW, kata-kata yang panjang dan berharga ini terinspirasi dari evaluasi sama Kak Vicky sebelumnya. Dia juga pas evaluasi ngomongin hal ini, terus gue kembangin deh. Yah, walaupun kalian gak percaya gue bisa memikirkan ini, tapi ini beneran. Gue juga heran kenapa gue bisa mikirin kata-kata ini, gue kira selama ini gue cuman bisa mikirin gimana caranya biar bisa dapetin sidia dan menghilangkan status jomblo dari dalam diri gue. Tapi ternyata itu lebih sulit daripada yang diperkirakan *nangis lagi*.

Sekian dulu dari saya. Makasih udah baca. Wassalam!! :D

You Might Also Like

0 komentar