Hai Haykal !: September 2011

Suasana Kelas 8.8

Gue kali ini mau nyeritain cerita yang terjadi hari ini, Jumat, 9 September 2011, 1 hari sebelum memperingati sebulan wafatnya mbah gue & ilangnya kamera gue.

Nah, bedewei. jam setengah 10 pagi, di kelas 8.8 yang tenang di SMPN 43 Mekkah Bandung, Ibu Mano alias Ibu Sofi guru Agama yang wajahnya menatap dengan sejuta keanehan lagi ngajar nih ceritanya.

Anehnya, waktu bel istirahat berdering bagaikan sympony yang indah bagi para siswa ini, yah Bu Sofi masih aja ngajar di kelas gue sementara kelas lain udah burayot keluar kelas.

Untuk beberapa saat, saya menunggu, terus menunggu & saya tidur.. memikirkan, apakah Haykal bisa bertahan dari omongan yang keluar dari kuping mulut Bu Mano?? apakah ia bisa?? Apakah ia bisa tidak makan selama 17 tahun?? akan makan apa sang SapiJantan 43 ini? apakah ia akan memakan kotak P3K kelas??? ohhh kasian sekali bedebah yang sering disengat lebah ini.

Tiba-tiba, terdengar suara kuntilanak Pak Edi sang penyelamat dari pengeras suara yang colokan speaker nya belum dipasang,, ah udah akh ketawanya, kembali ke iPad... suara itu terdengar sangat indah, bagaikan seruling iblis Malaikat, oohhh indah sekaliiii. lebih indah dari suara temen gue Saepul yang gue juga gak kenal.. suara itu berbunyi seperti ini "Mohon perhatian, harap kepada seluruh KM ditunggu di ruang piket segera, terima ~~gaji~~ kasih" tertanda, Pak Edi.......

Ooooohhhhh ya Allah, makasih ya Allah. Seketika gue langsung sujud sukur karena gue itu KM di kelas 8.8 suara itu bagaikan sebuah wahyu bagiku, indah sekali, akhirnya gue bisa lolos dari sergapan Bu Mano sementara temen yang gue sebut Classmates harus berjuang di rumah Big Eight.

Tanpa menunda lagi, gue berdiri, berdiri dengan penuh semangat, membiarkan perkataan Yara sang wakil KM yang mau mengkudeta saya. Lalu, bu Mano nanya dengan wajah yang khas "heh, mau kemana kamu??" yah si Ibu kaya yang ngedenger pengumuman aja makanya bu jangan sering nonton Nyupergirlnya Mattohara Original Version hehehe, yyahh, sebagai KM gue harus memberi contoh yang baik pada warga kelas, tapi gue bingung, gue mau ngejawab antara "mau ke piket bu, tadi dipanggil" sama "saya mau ke neraka bu, mau jualan cendol, tadi dipanggil malaikat" sebagai KM yang berbakti, lalu gw ngejawab "Ibu, "Mau ke piket bu, disuruh jualan cendol" tapiiii, bu Mano menjawab lagi "oh iya, silahkan"

gue pun jawab "Ibu, kalau saya ditemukan ngambang di tengah laut abis ini dengan luka hantaman mainan teletubies, maka Yara tersangka utamanya bu. Dan bukan saya yang maling kuah bakso kemarin sore bu"

sambil berjalan keluar dengan penuh semangat, tegak indah, seketika itu gue langsung Sujud Syukur sambil membaca bacaannya yang tadi dah gue pelajari di kelas. Setelah itu, gue bertemu rehan, KM kelas tetangga. Dia juga berjalan penuh semangat, sama seperti saya.

Dan tiba tiba, ada kerikil yang lagi berdebat karena masalah hutang sama kaki gue sehingga gue tersandung & suaranya kira kira seperti ini "mbledush zbooommmm" setelah gue jatuh, langsung tangga deket kelas gue pun roboh seketika, indah mengerikan sekali tapi, itu bukan alasan ke piket untuk menghindari sergapan Bu Mano. gue & rehan pun loncat sajah dengan penuh kebahagiaan & langsung hadir di ruang piket, disana ada beberapa malaikat indah juga diantaranya KM kelas 7, 8, 9 seperti Rauf, GUE, Bunga, Fawwaz, Nadya, Ridwan, Muthia, Ashilla & Rehan. dan ada Pak Edi sang penyelamat disana

Udah, gue gak perlu nyeritain apa yang terjadi di ruang piket, ini sangat rahasia, lebih rahasia dari dokumen FBI (Forum Bodoh Indonesia) yang paling rahasia & sudah bukan menjadi rahasia lagi. Dan setelah itu semua KM mengucapkan makasih pada sang penyelamat hidup termasuk gue, selain salaman, gue peluk & cium Pak Edi karena telah menjadi penyelamat dari sergapan Noordin M Bah Bu Mano. dan tak lupa gue bilang ke Pak Edi "Pak, saya hutang nyawa pada bapak" seketika itu gue kembali ke kelas, berharap bu mano sudah selesai penjelasannya. gw liat di kelas, dan BU MANO MASIH ADA DI 8.8. Tenet~

udahlah, gue terima aja kenyataannya, seketika gw masuk... ternyata.... wow...mengerikan sekali....masuk kelas, masuk kelas wow. ada apa ternyata pemirsah sekalian???

Ternyata, semua sedang memberi nilai pada buku LKS (Lu Kaya Singkong) Agama, beberapa menit kemudian,, kemudian

Bu Mano, pidato di depan kelaas dengan khusyu nya, beginilah kira2 bunyi pidatonya pemirsah "nanti, mulai senin, jadwal pelajaranya diganti, gurunya pun ganti yang praktek itu, jadi Ibu gak akan ngajar sampai Desember" "mulai senin istirahatnya 1 jam pula, biar kalian bisa shalat bersama, jajan nya bebas" lalu,,,,

Ibu Sofia atau yang lebih dikenal dengan nama Bu Mano, meninggalkan kelas 8.8 & saat Bu Mano meninggalkan ruang kelas, seisi kelas pun gembira. Ada yang sujud dukur, ada yang bunuh diri saking senengnya (Oke, oke gue becanda) Dan saat menulis artikel ini, ada nyamuk yang menggangu

sekian dari saya, sekian lagi, ceritanya udahan, harap mengembalikan kacamata

Assalamualaikum

Baca Terus Jangan Kasi Kendor !

Ya, halo semua. Kenalin nama gue Haykal Satria Panjeraino, biasa dipanggil Haykal, atau Hae waktu SMA, atau Sinchan juga waktu SMA kelas 2 (HAHAHA) atau SP waktu kuliah dan sering juga dipanggil bos, apalagi kalo abis ngasih uang lima ribuan ke kang parkir motor. Kalo kalian nganggep nama gue terlalu keren dan gak cocok sama muka gue yang lebih pantes dinamain dengan nama latin kecebong, tenang, kalian ada di jalan yang benar kok. Beneran, beberapa temen gue masih aja ada yang gak percaya kalo nama gue beneran "Panjeraino" bahkan sampai ada yang iseng nyari 'Panjeraino' ini artinya apaan. Tapi kayaknya dia gak nemu artinya karena gue juga pernah nyari arti nama Panjeraino dan gak nemu.

Namanya juga gabut.

Tapi gue pernah dikasih tau sama bude gue kalo 'Panjeraino' itu artinya bintang yang terbit dari timur. Agak-agak klise sih tapi ya gitulah kata bude gue, gue sih iya iya aja sambil percaya biar nama gue gak dicoret dari kartu keluarga. Kalo arti dari Haykal sendiri, gue pernah dapet 2 arti yang berbeda buat nama ini, guru gue waktu SMP pernah bilang kalo arti Haykal adalah timbangan, tapi gue beberapa bulan lalu baca di internet kalo Haykal itu artinya tengkorak jadi aq bingung :( Kalo arti Satria sendiri, hmmm, apa ya, gue kadang suka males nyari arti nama gue sendiri jadi mari sebut saja arti "Satria" adalah pahlawan HEHEHE, tapi yang pasti Purwokerto itu dijuluki Kota Satria #wow #kinikutahu.

Dan berdasarkan survey, 11 dari 10 orang yang baru pertama kali kenalan sama gue pasti ngira nama gue adalah "Haikal" atau "Haekal", sampai saat ini gue cuman inget 1 orang mbak-mbak kasir toko di suatu tempat yang langsung nulis gue sebagai "Haykal" di nota pembelian. Sumpah, kalo aja ada HaykalSP Award, si mbak-mbak itu pasti menang "Terbenar Nulis Nama Haykal" Award. Dan, masih banyak yang suka salah nyebutin nama belakang gue, beberapa orang nyebutnya "Panjeranino", "Panjenairo", "Panjeriano", "Panjeranganu" dan sebagai-bagainya. Tapi semasa gue kuliah, banyak dari temen gue yang sering nyebut gue dengan "Pajero", itu loh mobil Mitsu*bishi yang gagah itu. Ya, gapapalah mendingan disamain sama mobil gagah daripada disamain sama kecebong.

Gue lahir di Pandeglang, Banten. Buat kalian yang gak tau, Pantai Anyer atau Pantai Carita yang kayaknya terkenal itu deket dari tempat lahir gue. Tanggal lahir gue 12 Februari 1999, sama kayak Abraham Lincoln, Tony Sucipto (pemaen Persib), Iko Uwais yang main pelem The Raid itu, sama Willy temen SMA gue, dan di kuliahan gue ketemu Alda yang tanggal lahirnya persis sama kayak gue sampe tahun-tahunnya. Nah, polemik kembali ada disini. Lagi-lagi 10 dari 11 orang yang baru pertama kali ketemu sama gue bakal bilang "Serius Kal lu lahir 1999 bukan 1899?" bahkan banyak temen kuliah gue yang percaya bahwa gue adalah maba tua di ITB dan merupakan pindahan dari Unpad gara-gara pernah sekali waktu gue post foto di Instagram pake jaket almamaternya Unpad HAHA pembodohan, padahal aslinya gue ini lebih muda setahun dari rata-rata umur angkatan gue, dimana normalnya angkatan gue ini lahir tahun 1998, ini terjadi gara-gara katanya gue bosen di TK makanya langsung dimasukkin ke SD setelah cuman ngabisin setahun di TK.

Ya kalo emang wataknya udah laki sih dari kecil mau digimanain lagi.

Yap, umur gue sekarang 17 tahun walau age detector di kamera hape gue pernah nyangka gue udah 45 tahun. Pernah ngejomblo 17 tahun lamanya sampe kemudian akhirnya rekor itu dipecahkan beberapa waktu lalu sama orang Surabaya, jadi jangan kaget kalo sekarang gue kemana-mana udah gak sendirian lagi, tapi bukan berarti sekarang gue sedih kalo jalan sendirian karena mau gimana pun gue udah terlatih untuk kemana-mana sendiri selama 17 tahun lamanya. Ibaratnya gue ini udah kayak lumba-lumba Dufan yang udah punya naluri makan ikan gak digoreng dulu karena udah dilatih kayak gitu dari dia masih kecil. Ya begitulah.

Gue adalah cowok Bandung yang bukan cowok Bandung. Nah loh gimana tuh. Sabar dulu kalo kalian pengen nyate gue idup-idup. Jadi, orang tua gue berasal dari 2 daerah yang beda. Ayah gue asalnya dari Solo di Jawa Tengah sana dan Ibu gue asalnya dari Pandeglang yang ada di Banten sana. Dari kecil, gue pernah tinggal di Rangkas Bitung di Banten sana sampe gue pindah ke Bandung tahun 2004. Jadi gue udah sekitar 12 tahun tinggal di Bandung ini. Walaupun gak ada darah Bandung sama sekali, gue tetep dengan bangganya ngejawab gue orang Bandung kalo ada yang nanya gue orang mana. Karena ya banyak yang bilang kalo gue Bandung banget, bisa diliat dari kecintaan gue ke Persib Bandung. Tapi walaupun gue orang dominan Sunda, gue tetep gak mau ngelupain setengah darah gue yang dari Jawa Tengah. Dan setelah 17 tahun hidup dalam ketidak pahaman sodara-sodara gue kalo ngomong Bahasa Jawa, akhirnya kuliah ini gue pake buat mulai belajar Bahasa Jawa, menemukan kembali setengah jiwa gue yang hilang.

Pertama kali gue belajar adalah sama orang Malang dan Surabaya, dimana kata sodara gue pun Bahasa Jawanya orang Solo dan Bahasa Jawanya orang Surabaya adalah 2 hal yang berbeda, sama bedanya kayak Bahasa Sunda sama Sunda Kelapa *dijadiin umpan beruang*. Gue emang sempet diajarin Bahasa Jawa sama orang Jogjakarta yang gak beda jauh sama Solo, tapi tetep aja cuman dikit diajarinnya, apalagi pacar gue orang Surabaya jadi kayaknya Bahasa Jawa gue bakal didominasi Jawa Timuran.

Ya, namanya juga belajar lah.

Sekarang ini, gue (Alhamdulillah) kuliah di ITB sebagai mahasiswa baru yang masih gemay dan masih susah bedain mana GKU Barat dan GKU Timur, jurusannya SBM (Sekolah Bisnis dan Manajemen) dan Alhamdulillah juga udah pasti dapet jurusan Kewirausahaan karena daftar program peminatan itu waktu SNMPTN dulu. Waktu tulisan ini dibuat (30 Desember 2016), gue baru aja 3 mingguan lalu nyelesein semester satu kuliah gue di SBM ITB, dan sekitar seminggu lagi gue udah masuk buat mulai semester 2 gue di ITB. Sebelum keterima di ITB bulan Mei yang lalu, gue adalah siswa di SMA Taruna Bakti (ituloh yang di Jalan Riau) dan sebelum itu, gue bersekolah di SMPN 43 Bandung yang kayaknya gak banyak orang yang tau padahal lokasinya deket Alun-Alun Bandung dan sebelum itu juga, gue punya 2 SD, yang pertama adalah SDN Jakapurwa II Bandung yang letaknya jauhhhh banget dari tempat gue nulis ini sekarang dan yang kedua adalah SD Kartika X-I yang lokasinya persis ada di depan TSM (Trans Studio Mall) yang cuman 10-15 menitan jalan kaki dari rumah gue.

Sebagai laki-laki Indonesia dari lahir, gue masuk sebagai laki-laki tipe umum yang suka sama sepak bola. Dari gue kecil, gue udah suka main bola sama temen-temen gue yang ada di sekolah dan tetangga gue dulu, sampe sekarang pun gue masih lumayan sering ikutan main bola ataupun main futsal, ya walau sebenernya gak jago-jago amat sih. Gue sendiri punya minat berlebih buat ngoleksi jersey bola, yang udah gue lakukan sejak sekitar 3 tahun lalu. Bukan sekedar ngoleksi, tapi gue juga sering jual-jual jersey (rata-rata koleksi pribadi) buat nambah-nambah beli bensin motor gue yang rada boros. Sampai sekarang, gue gak tau ada berapa jumlah jersey gue punya, beberapa bulan lalu gue pernah itung jersey gue ada sekitar 70an, gak tau sekarang mungkin udah 100 lebih, rata-rata original walau masih ada koleksian kawe yang terlalu bagus buat dijual. Bahkan, gue pun udah punya rencana bisnis di bidang ini karena ya, gue udah terlanjur keracunan di bidang ini selama bertahun-tahun. Jadi, doain aja lah.

Gue juga punya satu hobi lagi yang bahkan udah lebih dulu ada dari kesukaan ngoleksi kain bola: ya ini nulis. Gue inget, tulisan gue yang paling pertama itu ditulis waktu gue kelas 2 SMP, sekitar tahun 2011 (dan liat aja sebenernya tulisan yang lagi kalian baca ini dibuatnya tahun 2011, tapi diedit lagi tahun 2016), jadi udah 5 tahunan lebih gue nulis-nulis gak jelas. Makanya, walaupun akhir-akhir ini gue jarang nulis, tapi ketahuilah bahwa semangat menulis gue masih berkobar kayak berkobarnya hati waktu kita difitnah nyuri kucing tetangga. Suka nulis, tentu suka baca. Ya, gue punya sekitar 9 rak penuh buku berbagai macam genre di kamar gue, walau sayangnya akhir-akhir jarang gue baca karena sibuk kuliah heuheuheu.

Dan, yak, gue bingung mau nulis apa lagi soal diri gue. Mungkin gue cuman bakal nulis satu hal soal sifat gue yang kayaknya udah semua orang tau: soide. Kayaknya, sifat gue yang soide ini emang udah tertulis dengan jelas di "Kitab Takdir Manusia" dan udah gak bisa diubah lagi karena penghapus khususnya ilang. Saking soidenya, gue bahkan sampe dianggep aneh waktu kelas 10 dan sempet gak betah di SMA (untung akhirnya bertahan), dan kalo kalian nanya temen-temen SMA gue apakah gue soide apa nggak, gue yakin 90% dari mereka bakal menjawab dengan lantang bahwa gue soide. Bahkan pacar gue pun mengakui demikian.

Ya kalo udah watak mah emang susah sih gue bilangin juga.

Ah iya, mungkin satu lagi boleh lah. Gue orangnya bodo amat sama banyak hal.

Kalo kalian mau tau lebih banyak tentang gue, bisa scroll blog ini lebih jauh lagi karena ya blog ini jadi saksi bisu perkembangan diri gue lewat tulisan sejak gue masih suka ngemil kerikil di SMP sampe sekarang gue kuliah dan hobi ngeluh kenapa parkir depan kampus gue mahal banget. Walau udah jarang ada tulisan baru, tapi seenggaknya bisa lah tau gue orangnya kayak gimana lewat blog ini, kalo mau tau gue dengan lebih detail ayo kita ketemuan.

Terakhir dari gue di tulisan biografi kecil-kecilan ini, makasih banyak udah mau ngeluangin waktu buat baca blog ini padahal waktu yang kalian pergunakan disini bisa aja dipake buat nyelametin seenggaknya satu kelurahan dari bahaya nyamuk demam berdarah. Kalo ada kritik atau saran, gue tunggu di kolom komen postingan manapun karena pasti akan gue baca. Sekali lagi terima kasih and have a nice day !!

Tertanda, Haykal Satria Panjeraino, penyuka Power Ranger Merah sejak 2002.

Wassalam.

Baca Terus Jangan Kasi Kendor !

Assalamualaikum Wr. Wb.

Tentang Aq

Yang Udah Nyasar

Semua Tulisan

Kategori

Paling Rame

Sosmed Aq