Haykal Satria Panjeraino. Diberdayakan oleh Blogger.

Hai Haykal !

    • Beranda
    • Tentang Aq
    • Kuliah
    • Bisnis
    • Keseharian
    • Romansa
    • Serius
    Mulai sekarang, sekolah saya mengadakan sebuah program yang wajib dilaksanakan bagi semua siswa di sekolah saya (SMPN 43 Bandung) setiap hari Selasa sampai Kamis. Program itu terdiri dari olahraga (senam pagi) program kebersihan dan program keagamaan (sholat duha bersama bagi siswa Muslim). Buat kelas 9 (3 SMP) sendiri, setiap Selasa kita harus ikut senam pagi di sekolah, hari Rabu kita harus bersih-bersih di tempat yang udah ditetapkan per kelas, dan hari Kamis kita harus sholat Duha bersama di masjid sekolah. Dan buat kelas 8 dan 7, saya gak terlalu hapal hehe.

    Nah, saat itu hari Rabu dan saya sudah kelas 9, berarti saya dan yang lain harus mengikuti program kebersihan. Dan kebetulan sekali, minggu itu kelas saya kebagian buat membersihkan perpustakaan sekolah dan ruang kesenian. Saat itu ya jelas, saya lebih milih buat bersih-bersih perpustakaan daripada ruang kesenian. Ya mungkin karena saya lebih suka baca buku daripada mainin gitar (selain karena saya gak bisa, hehe) jadi saya pun ke perpustakaan sama beberapa teman saya dan mulai bersih-bersih perpustakaan sekolah.

    Setelah waktu untuk bersih-bersih hampir habis dan bersiap buat KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) seperti biasa. Saya pun mulai melihat-lihat buku yang ada di perpustakaan sekolah (karena semua udah dibersihkan). Disaat temen saya yang lain pada ngobrol di perpus, cuman saya sama 1 temen saya yang liat-liat buku. Yah, karena saya sendiri suka banget sama buku dan hobi berbagai macem buku dari yang saya mengerti sampai yang tidak saya mengerti sekalipun (hehe) saya koleksi. Dan karena hobi mengkoleksi buku itulah di kamar saya penuh sama buku di beberapa rak dan itu kadang suka ngebuat temen saya heran dan kagum *malu*. Oke, balik lagi ke topik sebelumnya, 1 alasan lagi saya betah di perpus sekolah itu karena saya udah lumayan lama gak ke perpus sekolah, terakhir saya ke perpus sekolah itu kira-kira bulan Juni atau Juli, saat saya kelas 8 menuju ke kelas 9. Dan baru ke perpus lagi sekitar bulan November, saat saya kelas 9. Faktor sibuk dan banyak tugaslah yang membuat saya jarang ke perpus.

    Nah, setelah saya melihat-lihat buku yang ada di perpus sekolah. Tiba-tiba mata saya melihat sebuah buku yang bercahaya dari langit *alah* yang ada di salah 1 rak. “Buku apakah itu? Sepertinya buku bagus, karena memancarkan cahaya” itulah yang saya pikirkan saat melihat buku itu. Ya, itulah buku Petualangan Tom Sawyer karya Mark Twain, terbitan Pustaka Jaya.
    Ini dia bukunya

    FYI, buku Tom Sawyer adalah buku cerita pertama yang diketik dan bercerita tentang kehidupan seorang anak remaja di tepi Sungai Misissipi (kalo gasalah) dan si Tom Sawyer ini tinggal sama Bibi Polly termasuk anak bandel di lingkungannya, bukan contoh yang baik emang buat anak jaman sekarang. Tapi tetep aja, Tom Sawyer ini adalah anak yang cerdik. Dia kadang suka nipu Bibi Polly buat menghindari hukuman atas kebandelannya. Yah, begitulah, saya belum baca caritanya sampai selesai.

    Akhirnya, saya pun meminjam buku itu dan saat istirahat, tentu saja saya langsung baca buku yang sudah saya cari dari dulu itu dan ternyata saya temukan di, perpustkaan sekolah. Selama 5 hari itu, saya terus membaca cerita Tom Sawyer yang seru itu, saking serunya, saya pun berniat untuk (ekhem) “mencurinya”. Hehehe, maaf kalo niat saya ini agak jelek. Tapi, saya berniat seperti itu bukan karena gak mampu, tapi karena buku itu memang susah dicari di toko buku biasa. Saya adalah orang yang senang ke toko buku, tapi saya gak pernah nemu buku Tom Sawyer ini. Karena susahnya itu lah, saya awalnya berniat buat nyuri buku itu, alias gak pernah dikembalikan. Tapi, berkat hasil searching saya di Google, nyari informasi yang menjual buku Tom Sawyer ini, Alhamdulillah saya menemukan ada yang menjual buku ini secara online.

    Saya pun secara sedikit-sedikit mengurungkan niat untuk tidak mengembalikan buku itu, karena saya pun tau kalo mencuri barang sekecil apapun, tetap saja akan dihitung sebagai dosa. Dan sebelum saya kembalikan buku itu, saya sempat berniat konyol, yaitu ingin membeli buku itu dari perpus sekolah berapapun harganya. Tapi, setelah melihat di buku itu tertulis “Milik negara, tidak diperjualbelikan” maka saya pun mengurungkan niat konyol saya itu dan tetap akan mengembalikan buku itu. Dan setelah akhirnya 5 hari yang menyenangkan bersama buku itu, saya pun mau juga mengembalikan buku Tom Sawyer yang saya anggap bagus itu. Dan dengan rasa pasrah, saya pun akhirnya menyimpan buku itu kembali di rak perpus sekolah saya. Buku itu sekarang tenang dan damai bersama teman buku di rak tersebut.

    Yah, walaupun sampai sekarang yang menjual buku Tom Sawyer itu belum menjawab SMS saya apakah stok buku Petualangan Tom Sawyer masih ada, tapi tak apalah. Mungkin di lain hari saya bisa menemukan buku yang sama di tempat lain (dan semoga masih di Bandung) dan semoga saja harganya bisa lebih murah. Amiinnn
    Baca Terus Jangan Kasi Kendor !
    Hari ini, temanku, Fiqri sedang dilanda masalah. Memang sih, ini bukan masalah yang terlalu besar. Tapi masalah ini telah membuat temanku menjadi panik.

    Ya, Fiqri kehilangan HP nya, tapi dia beruntung bahwa HP nya itu hilang di kelas. Kami berdua pun gak tau gimana prosesnya sampai tiba-tiba HP Fiqri hilang tanpa jejak. Semua ini bermula saat kami sedang mengerjakan soal matematika yang tadi diberikan oleh guru kami. Beberapa menit kemudian bel tanda istirahat pun berbunyi, kami berdua pun memilih untuk diam di kelas dan akan mengerjakan beberapa soal lagi yang baru diberikan guru kami. Karena guru kami sudah meninggalkan kelas (dan juga sudah waktunya istirahat), maka Fiqri pun mengeluarkan HP nya dan menyuruhku menyetel sebuah lagu, untuk menenangkan diri (walaupun sebagian orang menjadi tidak konsentrasi apabila mengerjakan sesuatu sambil mendengarkan lagu). Dan aku menaruhnya di tengah meja.

    Dan ketika kami sudah selesai mengerjakan soal, hal aneh (tidak terlalu aneh, sih) terjadi. Lagu yang kami dengar menghilang, begitu juga dengan HP Fiqri, hilang dari meja. Fiqri dan aku pun mulai panik, mulai bertanya-tanya satu sama lain mengapa HP ini bisa hilang di hadapan kami berdua, padahal tadi tidak ada siapa-siapa yang datang ke meja kami. Apakah aku dan Fiqri terlalu serius mengerjakan soal? Sampai-sampai lagu pun tenggelam dalam keseriusan kamu? Kami tidak tau. Dan aku pun heran, kalau ada yang jail, siapakah orang jail itu? Kami merasa tidak ad seorang pun yang datang ke meja kami saat kami mengerjakan soal tadi.

    Maka dari itu, kami pun yakin bahwa HP itu mungkin terjatuh ke dalam tas. Fiqri awalnya sangat yakin bahwa HP itu terjatuh ke tas Billy, atau tas dia sendiri. Tapi setelah kedua tas itu dibongkar, HP Fiqri masih juga belum ditemukan. Dan karena itulah Fiqri mulai menyalahkanku.

    “Ah, kal. Gara-gara kamu sih, jadi kan HP aku ilang. Udah mah Minggu lalu SD Card (kartu memori HP) aku ilang. Sekarang malah ilang HP nya.” kata Fiqri

    “Alah lebay, Fiq. Cari dulu lah, masa baru nyari bentar udah langsung nyerah sih?” kataku menasihati

    Seharusnya, pencarian HP Fiqri di kelasku lebih mudah karena semua siswa di kelasku sudah keluar semua, kecuali hanya beberapa anak perempuan dan kami berduaSemua siswa di kelasku (kecuali beberapa orang, termasuk kami berdua) sudah meninggalkan kelas. Seharusnya itu memudahkan kami mencari HP itu, tapi masih juga belum ditemukan. Aku pun sudah bertanya kepada beberapa anak perempuan di kelas, tapi hasilnya nihil, tidak ada yang tau HP Fiqri ada dimana. Dan akhirnya setelah mencari di segala penjuru kelas dan belum juga ditemukan, Fiqri mulai terus-menerus menyalahkanku, padahal aku juga tidak tau apa-apa (walaupun sebenarnya aku melakukan kesalahan karena melatakan HP di tengah meja sembarangan).

    “Ah kal, da kamu sih. Nyimpen HP di tengah meja, jadi ilang kan. Jadi weh aku gak istirahat, kan” kata Fiqri terus-menerus

    Aku pun sudah tidak tahan lagi karena Fiqri terus-menerus menyalahkanku dan mencari dengan tidak sabaran. Dan akhirnya kemarahanku pun memuncak. Sekarang, aku yang memarahi Fiqri.

    “Emang kamu doang yang gak istirahat? Aku juga jadi gak istirahat tau!! Makanya ang sabar dong nyarinya!! Jangan mau instan aja!! Saya aja dulu pas hilang kamera di sekitar bandara yang segitu luas 1 jam kemudian baru ketemu. Lha kamu, belum nyampe setengah jam nyari di sekitar kelas aja udah nyerah. Yang sabar dong!! Semua juga butuh proses, jangan mau terima beres aja!!” kataku kepada Fiqri

    Dan setelah itu, Fiqri pun akhirnya terdiam dan mulai mencari dengan lebih tenang, tapi masih juga belum ditemukan. Akhirnya aku pun menemukan sedikit harapan bertanya saat Sukma datang ke kelas, aku pun bertanya kepada Billy.

    “Suk, tadi liat ada yang mainin HP Fiqri gak? Samsung yang warna putih itu?.” Tanyaku kepada Sukma

    “Tadi saya asa lihat si Gilang lagi mainin HP warna putih pas mau keluar kelas, deh. Coba tanya Gilang aja.” Kata Sukma

    “Oke, makasih Suk. Eh, bukannya HP Gilang juga warnanya emang putih ya?”

    “Eeh, iya kali kal, hehehe. Maaf atuh kalo salah, da saya juga kurang tau hehehe” kata Sukma

    “Yaudah lah Suk gapapa. Nanti ditanyain ke si Gilang” jawabku

    Dan saat Gilang datang, aku pun mulai bertanya kepadanya, sesuai penjelasan dari Sukma.

    “Gil, tadi kamu liat HP Fiqri yang warna putih gak?” tanyaku kepada Gilang

    “Gak tau atuh, kal. Emang kenapa gitu? Hp Fiqri hilang, ya?”

    “Iya gil, aneh aku juga. Jadi ilang nya sama siapaa yaa?” kataku sambil kebingungan

    “Gak tau, kal. Coba cari lagi di kelas. Mungkin di tas siapa, atau jatuh ke lantai, atau diambil temen yang jail kali”

    “Ini udah dicari dari tadi, Gil. Makanya aku nanya ke kamu juga”

    “Aku juga gak tau ya, kal. Coba tanya Billy sana, mungkin aja dia tau atau mungkin aja dia yang ngambil, kal”

    “Aduhhh, Gilang. Mana ada sih maling yang bilang dulu kalo dia mau nyuri”

    Aku pun bertanya kepada Billy. Hasilnya? Nihil, Billy juga tidak tau dimana HP itu berada, keadaan ini menjadi semakin rumit, karena hampir semua siswa sudah memasuki kelas. Yah, setelah bel tanda masuk berbunyi, aku dan Fiqri pun masih terus mencari (karena guru pelajaran berikutnya belum masuk kelas). Wajah Fiqri pun sudah kecewa, setengah menangis. Dan disaat itulah, tiba-tiba aku melihat perubahan dari wajah Gilang yang menjadi sedikit mencurigakan, dia tersenyum-senyum sendiri, seakan telah menemukan ujung pelangi yang dipercaya merupakan tempat harta karun. Dan setelah perubahan wajah Gilang itulah, aku mendapati sebuah hal yang sudah kuduga sebelumnya. Ya, HP Fiqri ternyata diambil oleh Gilang!! Oh Tuhan, anak itu benar-benar harus ku hajar, ia benar-benar membuatku menjadi ikutan panik. Tapi, niat menghajar Gilang aku urungkan karena Gilang berbadan kecil dan aku berbadan besar, dan jika aku menghajarnya, bisa-bisa aku dipenjara seumur hidup di pulau terpencil, mengerikan sekali.

    Gilang pun menyerahkan HP itu kembali kepada Fiqri dan tertawa terbahak-bahak sambil menjelaskan “Aku tadi niatnya mau bertanya ke kalian berdua, tapi aku lihat kalian begitu konsentrasi mengerjakan soal ini. Dan aku pun lihat ada HP di tengah meja, yaudah aku ambil aja. Eh ternyata kalian berdua tidak sadar HP nya aku ambil, hahaha. Tapi tenang, aku gak akan ngambil beneran kok. Ahahaha” kata Gilang setengah tertawa.

    “Eits, tapi Billy yah yang ngerencanain semua ini.” lanjut Gilang

    Mendengar penjelasan dari Gilang, aku dan Fiqri pun mulai tertawa. Kami benar-benar tidak sadar bahwa HP Fiqri telah ‘dipaling’ dari meja kami tanpa disadari. Memang, Billy dan Gilang (aku juga termasuk, sih) termasuk orang yang jail di kelas, tapi kali ini aku benar-benar tidak tau apa-apa. Dan mendengar penjelasan tadi, aku jadi teringat kata Ibuku beberapa waktu yang lalu “Kalo musuhan/berantem atau jailnya anak SMP mah gak akan lama. Paling beberapa jam kemudian udah damai atau paling lama besok lah damainya.” itu kata Ibuku dulu

    Yah, begitulah hidup. Semua perlu proses, tidak ada sesuatu yang instan. Mie instan saja yang mengandung kata instan perlu proses sampai kita bisa memakannya dengan puas. Apalagi dengan hal yang tidak ada kata instan, jelas perlu proses. Jadi, yang jelas, sabarlah dalam menghadapi sesuatu. Tapi kita juga jangan terlalu sabar, nanti kita akan dikira gampang menyerah, hehehe.
    Baca Terus Jangan Kasi Kendor !
    Older
    Stories

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Selamat datang di blog Hai Haykal ! yang merupakan pelopor tulisan tidak berguna sejak tahun 2011. Kami tidak bertanggung jawab atas gangguan mata, mual, muntah, kejang-kejang, dan ditinggal waktu lagi sayang-sayangnya setelah membaca blog ini.

    Tentang Aq

    HAYKAL SATRIA PANJERAINO
    Seorang mahasiswa tingkat akhir yang senang menulis hal yang tidak ada gunanya dan sedang memulai bisnis baju olahraga. Sering random, pelupa, dan suka marah kalo lagi laper.

    Yang Udah Nyasar

    Semua Tulisan

    • ▼  2018 (5)
      • ▼  Desember (1)
        • Memento Mori
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juli (3)
    • ►  2017 (11)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  Mei (1)
      • ►  April (2)
      • ►  Maret (3)
      • ►  Februari (3)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2016 (44)
      • ►  Desember (2)
      • ►  November (2)
      • ►  Oktober (2)
      • ►  September (1)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (30)
      • ►  April (3)
      • ►  Maret (1)
      • ►  Februari (1)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2015 (68)
      • ►  Oktober (2)
      • ►  September (5)
      • ►  Agustus (6)
      • ►  Juli (3)
      • ►  Juni (27)
      • ►  Mei (8)
      • ►  April (8)
      • ►  Maret (2)
      • ►  Februari (7)
    • ►  2014 (36)
      • ►  Desember (2)
      • ►  November (1)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (8)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (3)
      • ►  Mei (5)
      • ►  April (2)
      • ►  Maret (4)
      • ►  Februari (4)
      • ►  Januari (5)
    • ►  2013 (18)
      • ►  Desember (2)
      • ►  November (2)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juni (2)
      • ►  Mei (6)
      • ►  Februari (1)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2012 (46)
      • ►  Desember (1)
      • ►  November (4)
      • ►  Oktober (4)
      • ►  September (2)
      • ►  Agustus (4)
      • ►  Juli (7)
      • ►  Juni (5)
      • ►  Mei (5)
      • ►  April (5)
      • ►  Maret (5)
      • ►  Februari (1)
      • ►  Januari (3)
    • ►  2011 (7)
      • ►  November (2)
      • ►  September (5)

    Kategori

    Ada Ilmunya Bodoh Cerpen Diriqu Fiksi Gak Jelas Galau Iseng Jejersian Keperluan Lomba Kisah Nyata Lagi Bener Lagu Galau Masa Kuliah Masa SMA Masa SMP Pembodohan Random Review Buku Sehari-Hari Sepak Bola Tantangan Menulis Random - Februari Tantangan Menulis Random - Juni Temen-Temen Terlalu Jujur Tulisan Pendek

    Paling Rame

    • Galauan Lagu : Adhitya Sofyan - Blue Sky Collapse
    • Debat Pramuka, Dan Lain-Lain
    • Secuil Kisah Trilogi di SMA Taruna Bakti (Pendaftaran)
    • Galauan Lagu : HiVi - Siapkah Kau 'Tuk Jatuh Cinta Lagi
    • Cowok Sunda-Cewek Jawa
    • Karena Kita Adalah Sahabat Bagi Diri Sendiri
    • Akhir Yang Indah di Bulan Juni
    • Secuil Kisah Trilogi di SMA Taruna Bakti (Pengumuman)
    • Galauan Lagu Secondhand Serenade - Awake
    • Hari Pertama Pake Kacamata

    Sosmed Aq

    • Google Plus
    • LinkedIn
    • Facebook
    • Twitter
    • Ask FM
    • Instagram
    facebook Twitter instagram pinterest bloglovin google plus tumblr

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top