Secuil Kisah Trilogi di SMA Taruna Bakti (Testing Hari Kedua)
Mei 20, 2013
Minggu, 28 April 2013. Inilah hari kedua gue menjalani testing di SMA Taruna Bakti. Dan hari ini adalah test Bahasa Inggris dan Test Potensi Akademik (TPA). Tidak jauh berbeda seperti kemarin, jam 6.40 gue sudah siap dengan gantengnya dan siap berangkat ke Taruna Bakti. Dan entah kenapa hari ini gue lebih siap. Setelah kemarin menghadapi test yang mudah, susah, panik, galau dan berbagai macam ekspresi lainnya. Dan masih tetap berharap soalnya mudah. Maklum lah, namanya juga hidup #MentalPelajar.
Jam 6.45 gue berangkat ke Taruna Bakti, skenarionya sama seperti kemarin. Berangkat bareng Ayah gue, lewat jalan rumit, hilang di peta, ganteng, jomblo dan sebagainya. Jam 7-an gue sampai di Taruna Bakti. Tapi kali ini suasana yang gue lihat sedikit berbeda. Tidak ada siswa SMP ngumpul, setidaknya untuk mendiskusikan bagaimana cara membuat pengawas tidur, atau membicarakan siswa jomblo yang HP nya kejebur (eh, itu mah gue ya?). Ya, tidak ada keramaian siswa SMP disini, tidak ada cowo yang sendirian kesepian dan butuh kehangatan. Seperti tidak ada kehidupan disini, kecuali mungkin satpam. Apakah spesies manusia berumur 14-15 tahun sudah punah? Oh Tuhan, tolonglah diriku seorang *kemudian bersujud*.
Ah, itu berlebihan, apa yang kalian pikirkan? Ternyata, begitu datang semua siswa diperintahkan untuk langsung naik ke lantai 4, jam berapapun datangnya. Itulah yang membuat gerbang sepi, maka dari itu gue pun naik ke lantai 4, dengan beberapa siswa yang datang bersamaan dengan gue. Begitu sampai, gue langsung menuju ruang 18. Sudah lumayan banyak yang datang, ada yang sama orang tua, temen bahkan pacar *inget nasib*. Tapi, hei, ini baru jam 7 pagi, test dimulai jam 8, jadi kita 'terpaksa' nunggu sekitar 60 menitan lah, ngeri. Jadi selama periode itu gue melakukan hal yang gue lakukan kemaren untuk menunggu jodoh yang tak kunjung tiba bel berbunyi. Ya, seperti melihat sekeliling, mondar-mandir, iseng ngerjain soal B. Inggris atau soal TPA untuk test hari ini, iseng terjun dari lantai 4 (eh, nggak gini juga deng), dan berbagai macam kegiatan lainnya, termasuk meratapi nasib sambil melihat orang pacaran *nangis*.
Seperti yang sudah gue katakan, gue terkadang mengerjakan soal latihan B. Inggris sambil nunggu bel, dan banyak juga yang melakukan hal yang sama seperti gue. Jadi, agar terlihat berbeda dan lebih jantan, gue mengerjakan soal dengan memasang tampang ganteng, alis naik 1 ke atas, duduk di bawah, mulai mengerjakan, lalu berteriak "Kampret!! Ini kok soal susah banget ya?!". Bagi kalian yang membaca ini, mungkin hal yang gue lakukan kurang penting dan tidak akan diliput oleh ESPN ataupun TV5 Monde (Prancis). Tapi bagi kami semua yang saat itu mengikuti test, hal ini mungkin bisa menentukan apakah kami akan keterima atau tidak. Apa sih yang aku pikirkan.
Oiya, mungkin diantara kalian ada yang bertanya bagaimana nasib selebaran yang digunakan untuk memilih jurusan. Apakah gue sudah mengisinya dengan benar atau malah menjadikannya sebagai bungkus gorengan? Oh tentu tidak, gue sudah mengisinya dengan benar, dengan jurusan yang sudah benar-benar gue yakini. Oiya, di seleberan itu ada 4 pilihan jurusan untuk siswa kelas X, ini dia :
1. Sains dan Matematika
2. Sosial
3. Sosial, bila tidak diterima di penjurusan Sains dan Matematika
4. Sains dan Matematika, bila tidak diterima di penjurusan Sosial.
Yah kira-kira begitulah kata-katanya. Dan menurut perkiraan gue, siswa yang memilih pilihan nomor 1 dan 3 akan lebih banyak dari siswa yang memilih nomor 2 dan 4. Apalagi nomor 4, mungkin hanya pria sejati yang akan pilih nomor 4. Dan mungkin kalian ingin tau gue memilih yang mana. Dan setelah gue bertapa selama 40 hari di Gunung Vesuvius (gak gini juga kali, ya?) dan meminta petunjuk kepada Allah SWT, akhirnya gue membulatkan pilihan. Gue memilih nomor 4. Ya, gue memilih jurusan yang dipilih para pria (kalo ada cewe yang milih berarti cewe itu 'terlalu' cowo untuk menjadi cewe). Kenapa dibilang pilihan para pria? Mari simak kalimatnya "Sains dan Matematika, jika tidak diterima di penjurusan Sosial". Jadi siswa yang milih nomor 4 ini pada intinya ingin masuk jurusan Sosial, tapi jika tidak diterima mereka 'rela' masuk ke jurusan Sains dan Matematika. Bagi gue ini sedikit konyol. Kita tau sendiri bahwa di Indonesia kebanyakan siswa SMA lebih memilih jurusan IPA daripada jurusan IPS, dengan alasan agar lebih mudah diterima kerja. Tapi kalo di jurusan Sosial gak keterima, apalagi di jurusan Sains dan Matematika. Bisa aja sih, tapi peluang nya mungkin tidak terlalu besar. Ah oke, sudah basa-basinya, mari lanjut ke test.
Pilihan para pria sejati. |
Test Pertama : Bahasa Inggris
Jam 8 tepat, bel dibunyikan dan ada perintah memasuki ruang ujian. Skenarionya sama seperti kemarin, masuk ruang ujian dengan tertib, tidak rusuh dan duduk di bangku yang kemarin lagi, lalu semua siswa 'pura-pura' duduk siap, menunggu pengawas masuk kelas. Beberapa saat kemudian pengawas masuk, Ibu-Ibu berjilbab, lalu membagikan soal dan LJK. Setelah selesai membagikan soal dan LJK ke seluruh siswa, Ibu-Ibu ini bilang "Nah, di soal ini ada beberapa bagian soal Listening, yang tidak ada test soalnya. Nanti akan ada pemberitahuan lewat pengeras suara untuk soal Listening. Sekarang kalian kerjakan dulu soal biasa ya". Dan pas dilihat soalnya, emang bener ada soal yang tak berteks soal, ada yang hanya gambar lalu jawaban dan ada juga mengisi kata-kata yang kosong. Maka dari itu gue kerjakan soal berteks dulu. Kali ini tingkat kesulitan soalnya seperti campuran soal Matematika dan B. Indonesia kemarin. Ada yang gampang dan ada yang membuat gue njelimet alias ngebingungin.
Beberapa saat kemudian, ada pemberitahuan lewat pengeras suara (yang ada di tiap kelas) bahwa soal Listening akan segera dimulai. Semua siswa saat itu pun mulai fokus ke soal Listening. Oiya, soal Listening ada 4 part. Dan soal Listening Part 1 pun dimulai, soalnya hanya berupa gambar lalu pilihan jawaban. Seperti ada gambar tas wanita, kunci mobil dan dompet, begitulah seterusnya. Dan ternyata untuk soal Listening ini memakai suara bule beneran, seperti TOEFL gitu deh. Mulailah soal Listening part 1. Pertama ada cowo ngomong ke cewe dalam Bahasa Inggris "Apa saja isi tasmu?" lalu cewe itu menjawab "Ih kepo deh kamu" "Ada dompet dan telefon genggam" dan diulangi sekali lagi. Lalu dari percakapan itu kita tinggal memilih jawaban. Begitulah seterusnya, ada yang gambar liburan, gambar di bengkel dan yang lainnya. Sedikit membingungkan juga memang. Bingung mencerna kalimat apa yang dikatakan si bule tadi.
Setelah selesai part 1, kita lanjut ke part 2. Dan part 2 ini bercerita tentang wisatawan yang menanyakan tentang informasi saat dia berkunjung ke Kebun Binatang atau semacamnya, dan kita disuruh mengisi kata-kata yang kosong dalam suatu kalimat. Ada 10 soal kalo gak salah, dan sekitar 3 soal pertama gue berhasil mengerjakannya dengan lancar jaya, tapi soal nomor 4 sedikit membingungkan. Soalnya kira-kira begini (dalam Bahasa Inggris) "Lalu kami berjalan melewati sebuah akuarium raksasa, kami berjalan dalam ____ yang begitu panjang" begitulah. Gue tau itu maksudnya wahana eskalator yang ada di dalam akuarium seperti di Sea World itu loh, tapi sekali lagi yang membingungkan itu tadi si bule ngomong apaan?! Akhirnya dengan penuh rasa ganteng dan percaya diri, gue mengisi kata-kata yang kosong tersebut dengan "Cave" entah "Labrinth" gue lupa hehe (ketauan deh begonya, duh gawat nih *jual diri*). Mungkin tidak masuk akal, tapi namanya juga terdesak, mau gimana lagi. Lalu sisa 6 soal lagi sebagian gue jawab dengan lancar jaya dan ada juga yang (masih tetap) membingungkan.
Selesai dengan Kebun Binatang, kita lanjut ke part 3 dan part 4. Dan sejujurnya gue lupa soal itu tentang apa, yang gue inget dari part 3 kalo gak salah tentang cerita dongeng gitu, dan part 4 tentang liburan kalo gak salah. Jadi maaf gue gak bisa ceritain disini hehe. Oh, mungkin ada siswa SMP lain yang bulan lalu ikut test di SMA Taruna Bakti juga (dan kebetulan sedang membaca tulisan ini) untuk membantu saya mengingat apa saja soal Listening part 3 dan part 4 pas test Bahasa Inggris? Terima kasih huehehe. Adakah?
Soal Listening berjalan sekitar 35 menit, dan waktu total yang disediakan hanya 1 jam. Itu berarti kita hanya punya 15 menit untuk mengerjakan soal teks, dan kira-kira ada waktu 10 menit sebelum soal Listening dimulai (dari mulai pembagian soal tadi loh). Jadi waktu itu tersedia 15 menit lagi, dan sialnya (lagi) ada beberapa soal membingungkan yang gagal gue jawab. Beberapa saat kemudian mulai banyak siswa lain yang mengumpulkan LJK nya. Waktu pun tersisa 10 menit lagi. Dan tinggal sedikit siswa yang belum selesai 'bertempur' dengan soal, termasuk gue. Karena saat itu gue benar-benar panik untuk yang kedua kalinya (yang pertama saat test Bahasa Indonesia kemarin), akhirnya gue pun menerapkan cara seperti kemarin lagi, yang hanya boleh diterapkan saat kita dalam keadaan panik saja.Ya, gue mengerjakan beberapa soal dengan asal-asalan, langsung hajar tanpa liat soal, mengisi Like a Boss, dan mengovalkannya tidak rapih pula. Lalu dengan rasa yang panik gue pun mengumpulkan LJK dan soalnya, dengan penuh rasa putus asa, tapi masih tetap berharap dengan sedikit keberuntungan gue bisa keterima di sekolah ini.
Lalu bel dibunyikan lagi dan semua siswa pun keluar ruangan untuk beristirahat selama 30 menit. Test kedua adalah Test Potensi Akademik (TPA) katanya semacam psikotest gitu deh. Maka dari itu selama 30 menit yang berharga itu gue menghilangkan melihat sekeliling dan terjun dari lantai 4 dari daftar kelakuan gue selama istirahat. Jadi selama 30 menit itu gue benar-benar mengerjakan soal latihan TPA untuk tingkat SMA dari buku yang gue bawa dari rumah. Awalnya cukup membingungkan, karena gue jarang mengerjakan soal psikotest dan semacamnya. Tapi akhirnya secara bertahap gue bisa beberapa, lumayan lah. Setelah 30 menit berjuang mengerjakan soal, akhirnya bel masuk dibunyikan kembali. Kami pun masuk ke ruang ujian untuk menjalani tes psikotest. Bismillahirrahmanirrahim. Mari kita mulai.
Salah 1 soal yang gue kerjakan. Semoga jawabannya bener. |
Test Kedua : Test Potensi Akademik
Beberapa menit menunggu, pengawas masuk. Lagi-lagi Ibu-Ibu. Sebelum menyimpan tas masing-masing di depan kelas, pengawas menyuruh semua siswa untuk membawa selebaran untuk memilih jurusan tadi. Setelah mengambil selebaran tadi, pengawas menyuruh untuk meletakan selebaran itu di sudut meja sebelah kiri, nanti pengawas akan keliling untuk ngambil selebaran tadi. Okedeh, setelah itu Ibu pengawas membagikan soal dan LJK nya. Setelah mengisi data diri di LJK, gue melihat soalnya. Lalu, ebuset, soalnya ada 60 entah 50 kalo gak salah dan lumayan rumit. Ada sih yang kayanya sama seperti yang gue kerjakan tadi, tapi ada juga soal cerita yang rada membingungkan. Gue pun mengerjakannya sambil baca Bismillah aja (begitupun di 3 pelajaran sebelumnya) dan berharap jawaban gue benar dan gue bisa keterima disini. Soal angka ada yang gue kerjakan dengan lancar dan lagi-lagi masih ada yang membuat gue bingung. Soal cerita benar-benar membuat kita malas, harus membaca panjang-panjang lalu menyimpulkan dan menjawab dengan rasa lapar (karena abis mikir keras di Soal Listening B. Inggris tadi). Ain't Nobody Got Time For That.
Untuk yang kedua kalinya gue gak bisa menjelaskan secara detail soal yang ada di test nya, gue lupa nih hehehe. Ya mungkin kalian tau sendirilah soal test psikotest untuk SMA gimana rupanya, terkadang menyebalkan juga. Dan yang menyebalkan dalam test ini adalah jumlah soalnya yang tidak sebanding dengan waktu yang disediakan. Soalnya kalo gak salah ada 60 sedangkat waktunya 60 menit. Ya bisa sih, 1 soal 1 menit. Tapi itu hanya bisa dikerjakan oleh anak dengan otak yang versi bukan manusia. Sedangkan gue yang otaknya versi manusia purba yang mungkin menulis saja masih diatas tulang ayam. Jadi untuk yang ketiga kalinya gue panik lagi saat test di SMA Taruna Bakti, dan itu yang membuat gue mendapat penghargaan sebagai siswa terpanik di Taruna Bakti, sudah ditandatangani oleh Om Lemon (yang suka nonton Rekreasi Azis Nunung pasti tau Lemon itu siapa) dan diakui oleh Badan Kejombloan Nasional. Jadi saat waktu tersisa 15 menit lagi dan ada beberapa soal yang belum gue isi (karena bingung), gue lagi-lagi melakukan hal yang sama dengan yang gue lakukan saat test B. Inggris dan B. Indonesia. Ya, gue menjawab dengan asal-asalan untuk yang ketiga kalinya. Gue udah bener-bener panik dan putus asa saat itu. Jadi gue 'terpaksa' melakukan hal bodoh itu, lagi dan lagi.
Mengerikan juga sih, 3 mata pelajaran sekaligus gue jawabnya asal-asalan karena didasari rasa kepanikan tingkat tinggi. Dan gue juga takjub sama beberapa siswa yang bahkan sudah selesai 30 menit sebelum selesai, disaat gue sedang mencari bantuan dari Tuhan untuk mengerjakan soal. Yah, cara ini oleh kalian jangan sesekali ditiru ya kalo lagi test dimanapun itu. Mungkin boleh diprakterkan, tapi hanya dalam keadaan yang benar-benar panik hehehe.
Akhirnya bel pulang dibunyikan dan kami yang belum selesai pun keluar dari kepanikan. Pengawas bilang yang sudah selesai untuk meletakkan LJK, soal dan selebaran untuk milih jurusan tadi tetap di meja, nanti Ibu pengawas itu akan mengambilnya. Jadi begitu selesai, kami semua ambil tas lalu keluar ruang ujian untuk kemudian pulang dengan penuh kedamaian. Oh tidak, mungkin masih dihantui rasa tidak damai sampai pengumuman siapa saja yang diterima di sekolah ini. Pengumuman sendiri akan diumumkan tanggal 6 Mei 2013 lewat Website Taruna Bakti dan lewat papan pengumuman yang ada di Taruna Bakti. Yah, setelah ini tugas kita hanya tinggal menunggu dan berdoa.
Gue pun turun kel lantai 1 lalu keluar dari gedung Taruna Bakti. Gue menunggu dijemput oleh Ayah gue, jadi gue hanya diam di sekitar gerbang masuk Taruna Bakti, bersama siswa SMP lainnya yang masih mengobrol sama temannya atau hanya sekadar menunggu dijemput oleh orang tuanya juga. Beberapa saat kemudian gue disuruh menunggu di depan Pengadilan Negeri Bandung yang lokasinya bersebelahan dengan Taruna Bakti, sebentar lagi Ayah gue datang. Dan saat menunggu Ayah gue datang, gue lihat ada temen SD gue, Dio Panji yang ternyata ikut test juga disini. Kok gue gak tau ya hahaha. Jadi total dari SD gue ada 3 orang yang ikut test di SMA Taruna Bakti. Gue sendiri, Tyani yang gue temuin kemaren (dia ada di ruang 11) dan Dio Panji. Beberapa saat kemudian, Ayah gue pun datang dan gue pun pulang ke rumah dan masih tetap berharap.
Mungkin sekian dulu untuk testing-nya. Nanti Insya Allah saya akan menambahkan foto deh hehehe. Maaf jika kepanjangan, dan terimakasih jika anda sudah membaca (apalagi memberi saran atau kritik). Oiya, jika ingin melihat testing hari pertama bisa klik disini. Ya, akhir kata. Sekali lagi terima kasih karena sudah membaca. Semoga kita selalu diberi yang terbaik oleh Allah SWT, amin. Wassalam :D
0 komentar