Malam Terakhir 2013, Apa Yang Gue Lakukan?
Desember 31, 2013
Ya, terhitung sekitar 30 menit lagi sebelum tahun 2013 yang bisa dibilang unik ini berakhir. Dan disekitar lingkungan rumah gue daritadi udah terdengar banyak yang menyalakan petasan, bom nuklir dan kembang api. Entah sampai jam berapa semua kegandengan ini bakal berakhir, belum lagi di TSM (Trans Studio Mall) nanti akan ada konser besar-besaran, dari yang mengundang artis Indonesia seperti Noah, Nidji, Geisha dll sampai yang mengundang artis Internasional seperti George Benson. Dan kenapa gue menulis seperti ini (konser di TSM), itu karena, iya, benar, jarak rumah gue dengan TSM cukup dekat. Dan kemungkinan konser di TSM ini terdengar sampai ke rumah gue. Tapi, gue cukup lega setelah mengetahui bahwa semua konser di TSM malam ini diadakan di dalam ruangan tertutup (di dalem Trans Studio dan di Trans Luxury Hotel, atau Ibis Hotel). Yah, minimal suara para vokalis tersebut tidak akan mengganggu tidur gue malam ini. Walaupun masih ada kembang api yang super berisik yang kemungkinan dapat mengganggu ketenangan tidur gue malam ini.
Sementara yang lain ribut di luar, gue hanya diam di rumah. Dan ini sudah menjadi kebiasaan gue sejak dulu. Ya, gue jarang sekali merayakan tahun baru, baik tahun baru Masehi ataupun tahun baru Hijriah, hehehe *melipir*. Ya, ini memang kebiasaan gue jarang merayakan tahun baru, jadi bukan karena gue terpengaruh dengan Khotbah yang gue dengarkan pada saat Jumatan kemaren yang membahas tentang pergantian tahun Masehi, dan sang Khotib yang tampak masih muda itu sempat bilang :
"Jika para hadirin sekalian saat tahun baru Hijriah (tahun Islam) tidak pernah merayakannya. Maka para hadiri sekalian jangan pernah merayakan tahun baru Masehi secara berlebihan, apalagi sampai menyalakan kembang api dan sejenisnya."
Ya, kira-kira begitulah perkataannya. Dan sejujurnya, gue gak tau kenapa gue menebalkan dan memiringkan perkataan si Khotib. Tapi biarlah kalimat ini menjadi renungan, walaupun gue jarang (atau bahkan gak pernah) merayakan tahun baru Masehi dan Hijriah secara berlebihan, hehehe.
Entahlah, gue juga gak tau kenapa kebiasaan gue adalah tidak pernah merayakan tahun baru, dan gue tetap menganggap bahwa tahun baru itu seperti "Waktu yang sebagaimana mestinya" alias hari yang sama dengan hari sebelumnya, kecuali di hari ini ada peristiwa yang sangat besar dan akan terkenang sepanjang masa oleh seluruh dunia, seperti sembuhnya penyakit kejombloan gue, hehehe *bakar diri*.
Lalu, apa yang gue lakukan setiap malam pergantian tahun? Yah, hanya kegiatan yang biasa gue lakukan seperti malam-malam sebelumnya saja. Tapi yang membedakannya, paling hari ini gue bisa bebas berkegiatan di rumah dan tidur lebih malem, dan akan lebih sering terdengar suara diluar rumah. Sisanya, ya gak terlalu beda dengan hari biasa. Paling cuman baca buku, main HP, beresin kamar atau nonton bola (kalo ada). Mungkin, bagi yang setiap tahun selalu merayakan tahun baru dengan kemacetan di jalanan, akan berpikir bahwa kehidupan gue sungguh miris. Mungkin mereka juga memiliki pemikiran yang sama dengan orang yang menganggap kehidupan gue miris sekali ketika mendengar guejomblo selama 14 tahun jarang sekali main game. Tapi maaf, memang inilah kebiasaan gue. Cukup YOLO bagi seorang laki-laki.
Ah iya, gue jadi inget, bahwa gue hanya pernah 1 kali merayakan malam pergantian baru dengan jalan-jalan keliling kota, yaitu sekitaran tahun 2006-2007 mungkin, saat gue diajak jalan-jalan keliling di sekitar Bandung oleh Ayah gue, dan yang gue inget hanya bahwa di hari itu gue beli helm dan terompet. Tapi karena macet, jalan-jalan itu gak terlalu lama. Biarin lah, toh, gue juga gak terlalu suka kok ngerayain tahun baru.
Dan tahun lalu, gue pun 'merayakan' malam pergantian tahun hanya dengan menonton beberapa film di laptop. Yaitu film United dan Captain America, sisanya gue lupa ngapain lagi, selain tidur jam 1 malem. Gue pun tidur masih terngiang-ngiang dengan adegan jatuhnya pesawat British European Airways yang ngebawa rombongan Manchester United di Munich, 6 Februari 1958, sesudah Manchester United ngelawan Red Star Belgrade di Beograd, Rumania. Dan yang membuat gue takjub adalah di film tersebut ada hari ulang tahun gue ahahaha (bukan 6 Februari, tapi beberapa hari setelahnya), gak penting sih.
Dan malam ini, gue lebih memilih menulis draft di blog gue yang udah menumpuk, sambil mendengarkan lagu yang daritadi gue puter berulang kali. Mulai dari Justin Timberlake - Suit & Tie, Holy Grail, The Script - Nothing, One Republic - Something I Need, Imagine Dragons - Demons, UEFA Champions League Theme Song, Ylvis - What Does (The Fox) Says? dan juga Sarah McLachan - Angel. Mungkin bisa dibilang sebagai lagu galau semua--kecuali Ylvis dan UCL Theme Song--, tapi gue gak lagi galau meratapi kejombloan gue. Ini karena gue suka aja sama lagu ini. Dan mungkin setelah ini gue akan melanjutkan membaca buku The Da Vinci Code yang baru gue baca beberapa halaman.
Yah, gue udah mulai kehabisan ide buat nulis artikel ini. Yang terpenting, jangan terprovokasi dengan tulisan gue ini, hehe. Boleh aja merayakan tahun baru, asal jangan berlebihan dan jangan sampe membahayakan *mendadak bijak*.
Ini adalah tulisan terakhir gue bagi blog ini di tahun 2013, menyenangkan bisa menulis sebanyak ini. Selamat merayakan tahun 2014 Masehi, semuanya. Wassalam :D
PS : Jam 11.32 malam WIB, 31 Desember 2013. Suara kembang api dan terompet sudah mulai berisik disini. Sejujurnya, ini sedikit menyebalkan...
Update : Jam 00.00 WIB, 1 Januari 2014. Semua orang mulai menyalakan kembang apinya ke angkasa. Ibu dan Adek gue keluar rumah buat liat keramaian diluar sana. Sementara, gue hanya duduk sama di depan laptop sambil melanjutkan menulis. Bapak gue? Dia udah tidur dari jam 10an. YOLO
Sementara yang lain ribut di luar, gue hanya diam di rumah. Dan ini sudah menjadi kebiasaan gue sejak dulu. Ya, gue jarang sekali merayakan tahun baru, baik tahun baru Masehi ataupun tahun baru Hijriah, hehehe *melipir*. Ya, ini memang kebiasaan gue jarang merayakan tahun baru, jadi bukan karena gue terpengaruh dengan Khotbah yang gue dengarkan pada saat Jumatan kemaren yang membahas tentang pergantian tahun Masehi, dan sang Khotib yang tampak masih muda itu sempat bilang :
"Jika para hadirin sekalian saat tahun baru Hijriah (tahun Islam) tidak pernah merayakannya. Maka para hadiri sekalian jangan pernah merayakan tahun baru Masehi secara berlebihan, apalagi sampai menyalakan kembang api dan sejenisnya."
Ya, kira-kira begitulah perkataannya. Dan sejujurnya, gue gak tau kenapa gue menebalkan dan memiringkan perkataan si Khotib. Tapi biarlah kalimat ini menjadi renungan, walaupun gue jarang (atau bahkan gak pernah) merayakan tahun baru Masehi dan Hijriah secara berlebihan, hehehe.
Entahlah, gue juga gak tau kenapa kebiasaan gue adalah tidak pernah merayakan tahun baru, dan gue tetap menganggap bahwa tahun baru itu seperti "Waktu yang sebagaimana mestinya" alias hari yang sama dengan hari sebelumnya, kecuali di hari ini ada peristiwa yang sangat besar dan akan terkenang sepanjang masa oleh seluruh dunia, seperti sembuhnya penyakit kejombloan gue, hehehe *bakar diri*.
Lalu, apa yang gue lakukan setiap malam pergantian tahun? Yah, hanya kegiatan yang biasa gue lakukan seperti malam-malam sebelumnya saja. Tapi yang membedakannya, paling hari ini gue bisa bebas berkegiatan di rumah dan tidur lebih malem, dan akan lebih sering terdengar suara diluar rumah. Sisanya, ya gak terlalu beda dengan hari biasa. Paling cuman baca buku, main HP, beresin kamar atau nonton bola (kalo ada). Mungkin, bagi yang setiap tahun selalu merayakan tahun baru dengan kemacetan di jalanan, akan berpikir bahwa kehidupan gue sungguh miris. Mungkin mereka juga memiliki pemikiran yang sama dengan orang yang menganggap kehidupan gue miris sekali ketika mendengar gue
Ah iya, gue jadi inget, bahwa gue hanya pernah 1 kali merayakan malam pergantian baru dengan jalan-jalan keliling kota, yaitu sekitaran tahun 2006-2007 mungkin, saat gue diajak jalan-jalan keliling di sekitar Bandung oleh Ayah gue, dan yang gue inget hanya bahwa di hari itu gue beli helm dan terompet. Tapi karena macet, jalan-jalan itu gak terlalu lama. Biarin lah, toh, gue juga gak terlalu suka kok ngerayain tahun baru.
Dan tahun lalu, gue pun 'merayakan' malam pergantian tahun hanya dengan menonton beberapa film di laptop. Yaitu film United dan Captain America, sisanya gue lupa ngapain lagi, selain tidur jam 1 malem. Gue pun tidur masih terngiang-ngiang dengan adegan jatuhnya pesawat British European Airways yang ngebawa rombongan Manchester United di Munich, 6 Februari 1958, sesudah Manchester United ngelawan Red Star Belgrade di Beograd, Rumania. Dan yang membuat gue takjub adalah di film tersebut ada hari ulang tahun gue ahahaha (bukan 6 Februari, tapi beberapa hari setelahnya), gak penting sih.
Dan malam ini, gue lebih memilih menulis draft di blog gue yang udah menumpuk, sambil mendengarkan lagu yang daritadi gue puter berulang kali. Mulai dari Justin Timberlake - Suit & Tie, Holy Grail, The Script - Nothing, One Republic - Something I Need, Imagine Dragons - Demons, UEFA Champions League Theme Song, Ylvis - What Does (The Fox) Says? dan juga Sarah McLachan - Angel. Mungkin bisa dibilang sebagai lagu galau semua--kecuali Ylvis dan UCL Theme Song--, tapi gue gak lagi galau meratapi kejombloan gue. Ini karena gue suka aja sama lagu ini. Dan mungkin setelah ini gue akan melanjutkan membaca buku The Da Vinci Code yang baru gue baca beberapa halaman.
Yah, gue udah mulai kehabisan ide buat nulis artikel ini. Yang terpenting, jangan terprovokasi dengan tulisan gue ini, hehe. Boleh aja merayakan tahun baru, asal jangan berlebihan dan jangan sampe membahayakan *mendadak bijak*.
Ini adalah tulisan terakhir gue bagi blog ini di tahun 2013, menyenangkan bisa menulis sebanyak ini. Selamat merayakan tahun 2014 Masehi, semuanya. Wassalam :D
Update : Jam 00.00 WIB, 1 Januari 2014. Semua orang mulai menyalakan kembang apinya ke angkasa. Ibu dan Adek gue keluar rumah buat liat keramaian diluar sana. Sementara, gue hanya duduk sama di depan laptop sambil melanjutkan menulis. Bapak gue? Dia udah tidur dari jam 10an. YOLO
0 komentar