Kenapa Dia Menghapusnya?

Oktober 01, 2012

Sebenernya artikel ini adalah artikel sambungan dari artikel gue yang sebelumnya, yaitu Kenapa Gue Harus Baca Itu?. Kenapa harus lanjutan? Apakah saat gue membuat artikel tadi tiba-tiba otak gue pergi mencari rumput yang bergoyang Samba? Jadinya artikelnya kepotong di tengah. Tapi bukan itu alesan gue bikin lanjutannya. Sebenernya artikel lanjutan ini tokoh utamanya tetep si Engkoh alias Rezky. Makadari itu, kepada Rezky, harap baca artikel ini!! Dan jika kau tidak mengerti bahasanya, coba tanyakan kepada Ikan Hiu air tawar yang hidup di padang pasir. Insya Allah dia mengeri bahasa blog gue.

Dan artikel ini juga gue buat karena si Rezky ternyata ngehapus artikelnya yang dibahas di artikel sebelumnya, About My Heart. Bisa kalian liat sendiri, artikelnya udah gak ada kan? Dan yang menjadi pertanyaan gue adalah, kenapa artikel itu dihapus?! Apakah dia menghapusnya karena dia takut (mantan) nya itu berubah menjadi manusia keong dan membuat Rezky nangis urin kaya tadi sore? Gue gak tau. Padahal menurut gue artikel itu keren banget, bahkan menurut Lembaga Survey Jomblo Indonesia, artikel About My Heart menempati urutan 1 artikel paling jomblo di Indonesia, peringkat kedua ditempati oleh artikel Dari Bangku Naik ke Hati. Tapi, kenapa Rezky tega banget ngehapus artikel itu? Kalo menurut khayalan gue, dia hapus artikel itu sama dengan orang yang membakar seluruh habitat rumput bergoyang.

Mungkin, si Rezky ngehapus artikel ini karena..... ah, begitulah. Atau dia malu sama (mantan) nya takut ngebaca artikel itu dan nanti dia akan dikutuk menjadi jago silat seperti Chuck Norris, eh maaf salah. Mungkin dia ngehapus karena takut (mantan) nya baca dan dia akan malu seumur hidup. Gue juga gak tau, hanya Rezky, Tuhan dan rumput yang menari Samba yang mengetahuinya. Tapi, gara-gara Rezky menghapus itu, artikel gue, Dari Bangku Naik ke Hati secara resmi menjadi artikel paling jomblo no. 1 se-Indonesia. Yang penting, untuk Rezky : Tolong Jangan Hapus Artikel Itu!!

You Might Also Like

2 komentar