Kantor Pos, Riwayatmu Dulu

Januari 09, 2014


Kantor Pos, apa sih yang kalian pikirkan saat mendengarkan kata tersebut? Dan kita akan mendapat berbagai jawaban jika kita melontarkan pertanyaan ini ke banyak orang.

Mulai dari orang yang menanggapinya dengan serius seperti "Kantor pos? Itu kan tempat buat kirim surat atau barang gitu deh", ada juga yang menanggapinya seperti fosil ABG lupa diri "Kantor pos? Itu kan tempat aku ngirim surat ke Kakanda pas zaman penjajahan dulu" bahkan sampai yang berjiwa pelawak gagal akan menanggapinya dengan "Pos itu kan bahan tebak-tebakan. Kalo sop dibalikin jadi apa? Ya jadi tumpah lah!!" lalu dia dimasukkan ke dalam karung dan dilemparkan dari puncak Gunung Everest.

Yah, apapun arti kantor pos bagi kalian. Bagi saya yang merupakan cucu dari seoarang Kakek yang pernah bekerja di Pos Indonesia, kantor pos adalah sebuah tempat dimana orang bisa mengirimkan surat pribadi maupun resmi dan barang ke tempat lain. Ya, mungkin tidak lebih dari itu. Cukup menyedihkan memang pengetahuan saya.

Entahlah, kaum muda zaman sekarang (termasuk saya, hehehe) kurang mengetahui fungsi kantor pos yang sebenarnya. Saya juga kurang paham penyebab jelasnya bagaimana. Tapi menurut saya ini semua terjadi karena globalisasi yang mulai masuk kedalam jiwa anak muda Indonesia. Kenapa? Karena globalisasi di Indonesia salah satunya ditandai dengan mulai berkembangnya teknologi modern di Indonesia, baik ciptaan dalam negeri maupun produk impor.

Salah 1 teknologi modern yang berkembang di Indonesia adalah Hand Phone (HP) atau telefon genggam. Zaman sekarang, sudah sangat banyak produk HP yang super lengkap. Mulai dari fungsi utamanya seperti SMS dan telefon sampai fitur canggihnya seperti internet, kompas (GPS), kalkulator, game dan berbagai macam aplikasi unik lain yang dapat diunduh. Ini semua dapat mengurangi fungsi benda lain yang fiturnya sudah tersedia di dalam Hand Phone.

Dan salah 1 yang terkena dampak kecanggihan HP tersebut adalah kantor pos. Kantor pos sebelum ditemukannya HP boleh jadi sangat ramai dengan orang yang ingin mengirimkan surat atau barang ke kerabat ataupun saudaranya di tempat lain. Tapi sekarang, kantor pos bisa dibilang sebagai sebuah tempat yang cukup asing bagi anak muda dan hanya dikenal oleh para orang tua. Ya karena itu tadi, anak muda zaman sekarang yang berkembang pada era globalisasi cenderung menggunakan HP atau alat canggih lainnya untuk berkomunikasi dengan orang lain yang jaraknya jauh. Memang sih, hal tersebut lebih praktis.

Untuk hal ini, saya tidak akan menyalahkan anak muda, karena saya sendiri adalah anak yang berkembang pada era globalisasi dan saya sendiri lebih memilih menggunakan fitur SMS di HP daripada mengirim surat pribadi via pos. Mungkin, semua orang di dunia mengatakan kalau hal ini wajar pada zaman sekarang.

Tapi, apakah itu artinya pos sudah benar-benar tidak berguna lagi dan seharusnya ditutup? Tentu tidak. Yang saya bahas tadi adalah mengapa anak muda zaman sekarang lebih memilih mengirim SMS lewat HP daripada mengirim surat pribadi ke kantor pos. Dan fungsi kantor pos kan, tidak hanya untuk mengirim surat pribadi. Diluar itu, kantor pos memiliki banyak manfaat, walaupun pada era globalisasi seperti sekarang ini.

Salah 1 fungsi utama kantor pos yang saya rasakan adalah saat tanggal 1 Juni 2013 yang lalu. Karena pada hari itu hasil UN (Ujian Nasional) SMP akan serentak dibagikan di seluruh Indonesia. Setiap kota dan sekolah memiliki cara tersendiri untuk memberitahukan nilai UN kepada para siswa. Ada yang melalui komunikasi langsung (orang tua dipanggil ke sekolah lalu disebutkan nilai UN-nya, atau wali kelas akan memberitahukan orang tua murid via telefon), ada yang lewat papan pengumuman sekolah, ada yang lewat situs sekolah, dan ada juga yang nilainya dikirim via Pos.

Nah, Kota Bandung sendiri pada 1 Juni lalu menempuh cara mengirim via Pos untuk memberitahukan hasil UN ke masing-masing siswa. Dan untuk pertama kalinya-lah saya benar-benar deg-degan menuggu Pak Pos tiba, saya seperti orang zaman penjajahan yang menunggu surat dari si Kakanda, hehehe.

Saya ingat sekali, saat itu para pelajar SMP di Bandung mulai galau menunggu Pak Pos datang ke rumah mereka dan memberikan hasil UN. Dan banyak sekali para siswa yang menumpahkan kegalauannya lewat Twitter dengan menulis "Aduh, galau nih. Pak pos kapan datang ya". Dan saya ingat, waktu itu juga pengiriman nilai UN via pos sempat terganggu beberapa hari, jadi banyak siswa yang belum dapat surat hasil UN-nya pada tanggal 1 Juni.

Saya sendiri adalah salah 1 siswa yang terkena dampak gangguan pengiriman via Pos. Pak Pos tidak kunjung datang ke rumah saya selama 3 hari. Saya pun jadi galau dan akhirnya menangis di bawah shower kolam renang Bikasoga. Oke, gak gitu juga kali ya.

Dan akhirnya saya tau nilai UN saya saat datang ke sekolah dan diberitaukan oleh wali kelas. Setelah pulang ke rumah, ternyata pos sudah datang dan menunjukkan hasil yang sama dengan yang diberitahukan wali kelas saya. Begitulah.

Terlepas dari hal itu, masih banyak lagi fungsi kantor pos yang dapat kita temukan. Salah 1 yang menurut saya unik adalah, pembungkusan ulang barang kiriman dari luar negri. Saya baru tau fungsi unik ini beberapa waktu lalu.

Saat itu saya ingin memesan sebuah jersey (kaos bola) dari classicfootballshirts.co.uk yang berlokasi di Manchester, Inggris. Sebenarnya kita bisa memesan sendiri disana, tapi saya tidak mengerti pembayarannya. Akhirnya saya memesan kesana via jasa yang banyak ditawarkan baik perorangan ataupun toko. Saya menemukan toko online di Bandung yang dapat memesan ke CFS tadi. Saya pun langsung menghubungi nomor itu untuk sekadar tanya-tanya dulu. Dan untuk memesan di toko tadi kita harus membayar tambahan 10rb Rupiah untuk biaya bungkus ulang di Pos Indonesia.

Karena baru tau, saya akhirnya menanyakan hal tersebut ke si penjual. Dan dia menjelaskan bahwa bungkus ulang di Pos Indonesia adalah wajar, karena setiap barang yang dikirim dari luar negeri akan diperiksa oleh Bea Cukai dan Pos Indonesia. Dan karena sudah diperiksa, maka barang kiriman tersebut akan dibungkus ulang oleh Pos Indonesia baru dikirimkan ke alamat yang memesan. Dan karena barang yang akan saya pesan berasal dari Inggris, maka akan ikut diperiksa oleh Cukai dan Pos.
Bungkus Ulang Pos Indonesia
Sejujurnya, ini adalah hal baru bagi saya. Dan pada akhirnya saya tidak jadi memesan ke toko itu. Bukan karena ada biaya bungkus ulangnya, tapi karena ongkos kirim dari Inggrisnya lebih mahal dari ada fee-nya. Akhirnya saya memesan ke sebuah toko yang tidak diharuskan membayar fee dan ongkos kirimnya lebih murah. Saya cukup heran, padahal masih sama-sama di Bandung. Namanya juga bisnis, lah.

Yah, disamping itu, tentu kantor pos juga memiliki banyak manfaat lain yang belum saya ketahui. Saya percaya kantor pos akan tetap ada dan akan selalu berguna bagi masyarakat luas. Saya harap kantor pos dapat lebih dikenal oleh anak muda. Bisa dengan cara mengenalkan arti dan fungsi kantor pos yang sebenarnya atau bisa juga dengan mengenalkan perangko unik yang memang sering dikoleksi beberapa orang kepada anak muda agar setidaknya anak muda seperti saya merasa tertarik berkunjung ke kantor pos ataupun Museum Pos.

Yah, mungkin sekian dulu yang dapat saya tulis. Karena saya masih harus "bergelut" dengan tugas sekolah saya *maap curhat*. Terima kasih sudah membaca, Wassalam :D

Keterangan : Tulisan saya kali ini adalah tulisan yang akan dilombakan pada Cibiru (Cipta Blog Daring Serba Unik) #Portal2 SWAT yang dilaksanakan oleh SMAN 7 Bandung.



You Might Also Like

1 komentar

  1. Yep, that's right. Pos Indonesia sudah tidak bersinar seperti dulu. Orang2 meninggalkannya karena teknologi. Beda dgn Pos di di luarnegeri, mereka ttp bersinar.

    BalasHapus