Kisah David dan Tendangan Api Mematikan

September 14, 2014

Kamis, 11 September 2014.

Peringatan 13 tahun tragedi penabrakan Gedung WTC (World Trade Center) oleh pesawat yang dibajak teroris.

Berpuluh-puluh ribu kilometer jauhnya dari Gedung WTC, di sebuah kota bernama Bandung, hiduplah seorang kera putih pria bernama David. Dia adalah siswa kelas 2 SMA yang gemar bermain sepak bola sejak SD, kegemaran yang umum bagi anak laki-laki di seluruh dunia.

Untuk mengasah kemampuan bermain dan meningkatkan level ketampanan jam terbangnya ia pun mengikuti eskul sepak bola di sekolahnya yang diadakan setiap hari Kamis. Posisi biasanya adalah bek sayap, terkadang bermain sebagai fullback, dia pun dikenal sebagai bek yang sangat handal dalam hal memberi assist kepada lawannya-lawannya.

Hari itu adalah hari yang sangat bersejarah bagi seorang David. Walaupun dia akan menjalani eskul sepak bola seperti biasanya, tapi hari itu adalah hari debut sepatu barunya. Ya, sepatu yang telah dia tunggu setelah 2 Minggu itu akhirnya datang Minggu kemarin dan akan menjalani debut professional amatir nya pada hari ini.

Ya, sepatu Adidas Predator LZ TRX FG berwarna biru-oranye ukuran 44 akhirnya datang Minggu lalu setelah ia tunggu selama 2 Minggu lamanya. Dia sangat girang akan kehadiran sepatu itu. Walaupun ukurannya tidak terlalu sesuai dengan kakinya (harusnya 44.5, berhubung stok habis dia tetap ambil ukuran 44).


Dengan balutan jersey Liverpool Away 11-12 dan celana Persib Away 12-13, serta kaus kaki sepak bola Persib Away 09-10, David berjalan menuju lapangan Estadio de Taruna Bakti dengan gagahnya, dengan sepatu yang sebenarnya kesempitan. Walau begitu, dia tetap mencoba bertindak professional dengan menunjukkan sikap biasa saja di atas lapangan.

Peluit kick-off tanda dimulainya pertandingan ditiup oleh wasit Silvio Giordani pada pukul 15.30 WIB. David seperti biasa berada pada posisi bek kanan, berduet dengan Michel di posisi bek tengah, menjaga penyerang sayap berkecepatan tinggi yaitu Zidan, dan juga Matthew sang striker yang cepat dan berbahaya.

Permainan berjalan alot dan seru, kedua tim saling jual beli serangan. Puncak dari permainan David adalah saat dia mencoba menghalau Fernando yang mencoba merangsek ke jantung pertahanan melalui bola pantul dari tendangan gawang. Saat itu jantung pertahanan kosong karena Michel entah ada dimana, jadi dengan insting pemain bertahan yang tinggi David pun keluar dari posisi aslinya dan membantu menghalau Fernando yang dikenal memiliki gocekan yang aduhai.

Untuk beberapa saat David berhasil menghalau Fernando untuk menggiring bola lebih banyak ke jantung pertahanan. Dan saat itulah David melepaskan tendangan melambung yang sangat indah dan....

GOOOLLLLLLL !!!

Tendangan melambung tersebut tidak dapat dijangkau oleh Anthony sang kiper, yang memang posisinya berada beberapa meter dari gawang. Inilah kali pertama David melesakkan gol. Dan yang membuat gol ini terasa istimewa adalah, dia mencetak gol dengan sepatu baru yang juga sedang menjalani debutnya, walaupun kesempitan dan sedikit licin.

Beberapa saat kemudian, David dan teman-temannya tampak kecewa. David berpikir kenapa? Apakah teman setimnya tidak senang dia mencetak gol? Dia pun kebingungan dan tidak mengerti.

Sampai akhirnya dia menyadari bahwa Anthony adalah kiper untuk timnya.

David pun menciptakan own goal alias gol bunuh diri yang sangat spektakuler dengan sepatu barunya. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, David adalah bek yang sangat handal, dalam hal memberikan assist kepada lawan dan menciptakan gol bunuh diri yang spektakuler.

Pada awalnya, teman setimnya mengira dia akan menendang bola ke depan, atau membuang bola sehingga corner kick, atau back pass kepada sang kiper Anthony. David melakukan pilihan ketiga, yaitu back pass kepada kiper, dengan bola lambung. Tapi sayang, Anthony tidak sedang berada dalam posisinya dan bola dengan asoynya meluncur kedalam gawangnya sendiri. Tim lawan bersorak. Memuja David sebagai pahlawan dan bahkan menurut gosip yang beredar di infotaiment mereka akan membuatkan patung khusus untuk mengenang jasa David yang satu ini.

David pun akhirnya meminta maaf kepada rekan satu timnya, dan permainan pun dilanjutkan kembali. Semua orang merasa wajar dengan kelakuannya, karena mereka semua tau bahwa David adalah bek dengan spesialisasi assist kepada lawan dan gol bunuh diri.

Setelah peluit panjang dibunyikan tanda permainan telah berakhir, David pun meminta maaf akan kelakuannya dan tetap tersenyum serta menganggap kebodohan ini sebagai pembelajaran bahwa, jika ingin melakukan back pass sebaiknya posisi pantat kita berada 17 derajat dari atas tanah jangan bola lambung tapi bola datar pelan saja. David pun bertekad untuk menjadi bek yang lebih baik lagi ke depannya.

Selepas itu, dia pun melihat 2 temannya, Adolfo dan Romelo yang berasal dari eskul basket. Adolfo dan Romelo melihat kejadian tersebut dan memuji tendangan David yang spektakuler. Setelah itu dia pun bersiap-siap pulang karena masih harus menjalani jadwal les di tempat lain. Saat perjalanan pulang David sempat melihat Juliet sedang berjalan sendirian di jalanan ramai yang keadaannya menjelang gelap, dia juga baru pulang sehabis menjalani eskul. Sebenarnya David tidak tega melihatnya dan ingin mengantarkannya pulang. Tapi dia telat berpikir dan David pun pergi begitu saja meninggalkan Juliet yang berjalan sendirian, dan karena David juga harus ada di tempat les nya sebentar lagi.

Mungkin sekian dulu cerita David yang spektakuler. Semoga Anda sekalian dapat mengambil pelajaran dari cerita bodoh ini.

Cerpen ini diangkat dari kisah nyata, dengan pemeran sebagai berikut :
1. David : Haykal Satria P.
2. Michel : Aulia Narendra
3. Zidan : Rizky Amrullah
4. Matthew : Alvi Al-Kautsar
5. Fernando : Ekselutomo
6. Anthony : Fajar Ramadhan aka Ajay
7. Silvio Giordani : Pak Dicky Rinaldy
8. Adolfo : Arya Dipajaya
9. Romelo : Bimayudo Aprialdi
10. Juliet : "7"

Wassalam.

You Might Also Like

0 komentar