Adi dan Koi Kesayangannya

Juni 23, 2016

Adi adalah seorang pemuda Melayu tampan wow dan bertakwa yang bekerja di salah satu pabrik roti terbesar di Krakow, Polandia. Ini adalah tahun ketiga Adi bekerja di pabrik roti ini, dimana dia tinggal di apartemen khusus pegawai dan hanya tinggal dengan Ngupendi, ikan koi kesayangannya yang ia dapat di Central Park of Krakow sekitar 1 tahun lalu. Ikan koi itu warnanya emas, ekornya bisa menggeliat-geliat dengan lucu yang seketika mengingatkan Adi pada goyang sangu koneng yang populer di Indramayu, tempat kelahirannya.

Tapi sayang, di suatu pagi sekitar 3 bulan lalu, Ngupendi tiba-tiba terlihat kayak orang mau siap-siap ditanyai lima perkara sama Malaikat Munkar Nakir. Dia cuman berbaring miring aja di akuarium bulet tempat Ngupendi berenang, matanya keliatan sayu dan badannya pucat pasti. Akhirnya, jam 06.22 waktu Krakow, Ngupendi pun wafat. Adi pun nangis liat ini sambil bilang "NGUPENDII JANGAN KAU PERGIII", tapi dalam hati Adi juga mencoba menguatkan diri, apalagi waktu Ngupendi sekarat, dia sempet liat Ngupendi nyuap-nyuap mulutnya khas ikan seakan lagi nyanyi lagu D'Masiv "Pergilah kasihh kejarlah keinginanmuuu, selagi masih ada waktuu~". Walau Adi berpikir Ngupendi adalah pengamat musik yang buruk, tapi Adi juga sempet liat Ngupendi seakan ngomong "Ikhlaskan aku, le. Air di akuarium aku ini siramin ke pohon tomat depan apartemen, niscaya aku bakal menghidupi pohon tersebut sampe berguna bagi sembako Polandia. Selamat tinggal, le. Kematian hanya milik Allah semata", tentu Ngupendi ngomongnya make bahasa Polandia.

Hari itu, Adi gak semangat bekerja, pekerjaan dia menjahit roti sobek dilakukan dengan asal-asalan sampe perusahaannya dapet komplain "Roti sobek yang saya makan kok cuman 13 jahitan? Padahal standar Polandia buat roti sobek kan 15 jahitan" dan "Ini saya beli roti sobek kok malah isinya unek-unek padahal saya belinya yang rasa srikaya" beberapa bulan setelahnya, hal itu pun membuat Adi dimarahi bosnya walau tidak terlalu keras karena bosnya tau kedekatan Adi dengan Ngupendi. Di hari kematian Ngupendi pun, setelah pulang kerja Adi menyirami pohon tomat depan apartemen dengan airnya akuarium Ngupendi, padahal hujan.

Balik-balik ke kamarnya, Adi pun kena sasaran ejekan sama temen-temen yang gatau Adi lagi sedih. Ejekan standar kayak "Di itu ujan udah brenti tapi kok pipi elo masih basah?" diterima Adi dengan ikhlas, seikhlas dia melepas Ngupendi.

Pemakaman Adi pun berlangsung sederhana dan syahdu. Dengan dihadiri 15 orang dari APKK (Aliansi Pecinta Koi Krakow) dan diiringi musik Requiem-nya Mozart, Adi menguburkan Ngupendi, sekaligus menjadi momen bersama mereka untuk terakhir kalinya. Ngupendi sendiri dimakamkan di TMP Krakow Jaya Abadi setelah dapet izin dari kang kuncen buat makamin ikan koi di salah satu tempat deket makam pahlawan nasional Polandia di Perang Dunia II.

Udah 3 bulan sejak kepergian Ngupendi, tapi Adi masih belum bisa menghilangkan rasa gundah gulana di hati, efek dari kenangan yang Ngupendi ciptakan terlalu dalam di hati Adi. Iya, walau cuman ikan koi, tapi Ngupendi nyatanya memberi dampak yang besar buat hidup Adi. Karena dengan banyaknya kegiatan yang Adi lakukan bersama Ngupendi, mengajarka Adi bahwa kebahagiaan itu gak harus didapet bersama seseorang, tapi bisa juga sama seekor ikan sekalipun. Di apartemen Adi, mereka berdua udah melakukan banyak hal bersama, yang saking banyaknya mungkin kalo dijadiin novel bakal lebih tebel dari semua serial Harry Potter yang udah difotokopi.

Mulai dari candle light dinner bersama (walau Ngupendi gasuka nasi atau roti), benerin lampu bersama, kolaborasi main harmonika, diskusi soal masalah inflasi di Uni Eropa, debat soal bagusan Kangen Band atau Kerispatih, sampe ngomelin kang PLNP (Perusahaan Listrik Negara Polandia) karena apartemen Adi kena pemadaman bergilir waktu mereka lagi seru-serunya nonton Cinta di Musim Cherry. Adi gak bisa lepas dari momen tersebut.

Istilahnya mah "Kita sering melakukan hal-hal kecil dengan seseorang, tapi nyatanya hal kecil itu membawa kenangan abadi" dengan seseorangnya diganti dengan sesekoi.

Melihat hal ini, salah satu temen Adi yang menjabat sebagai Direktur Pengembangan Kebijakan di APKK memberi nasihat ke Adi "Di, you know that no one can change the past, so you just have to move on from Ngupendi."

"Is not that simple, gan"

Mereka pun berbicara panjang lebar semalam suntuk sampe lupa ayam jantan pun sampe begadang nungguin mereka selesai ngobrol. Paginya, Adi pun menerima fakta bahwa "Ya, Ngupendi udah pergi dan gue harus move on" dan bekerja seperti biasa, mukanya udah gak sedih walau hati gak bisa bohong. Selama berminggu-minggu setelahnya, dia mulai melupakan Ngupendi dengan PDKT sama Lina, petugas kasir di salah satu restoran kebab di Warsawa, mereka berdua sendir ketemu dan kenalan di acara "Senja Bersama Rakyat Jokowi" yang diadakan di KBRI Polandia di Warsawa.

Selain itu, Adi pun mulai jadi teladan di pabriknya dengan jadi juara satu di Lomba Menjahit Roti Sobek se-Kecamatan Krakow dan bahkan sempat dikirim ke kompetisi menjahit roti sobek se-Polandia dan Ukraina tapi sayang dia gagal di babak 16 besar setelah lupa pake teknik menjahit Jonah Washington di jahitan ke-6. Dia kalah sama pegawai pabrik roti dari Kviy, Ukraina yang berasal dari Mongolia.

Tapi, pada akhirnya semua itu mengajarkan Adi bahwa luka lama tidak akan terasa sakit jika tidak disentuh, dan Adi sudah merasa lebih baik gak nyentuh luka kenangan Ngupendi dengan menyibukkan diri, mulai dari PDKT sama Lina sampe ikut kejuaraan menjahit roti. Minggu depan, Adi pun rencananya mau melamar Lina, sekaligus dia pulang ke Indonesia sejenak, menjenguk sanak famili setelah berbulan-bulan mencari nafkah di negeri sebrang (benderanya sebrang maksudnya).

Waktu mau lamara pun, dia berharap keahliannya membuat dia diterima oleh orang tua Lina, dimana Adi sudah membayangkan beberapa skenario waktu lamaran nanti.

👨 "Saya mau lamar anak Om"

👴 "Bisa apa kamu"

👨 "Saya juara Lomba Menjahit Roti Sobek se-Krakow om"

👴 "INI YANG MAMA PAPA CARI !!"

atau

👨 "Saya mau lamar anak Om"

👴 "Skill kamu apa"

👨 "Saya bisa bedain toples mana yang isinya Khong Guan asli mana yang isinya renginang"

👴 "PANGGIL PENGHULU SEKARANG !!"

Yah, begitulah ketika seekor koi begitu memberi dampak pada hidupmu. Tapi intinya, move on.

Wassalam.

You Might Also Like

0 komentar