Rendy
Juni 26, 2016Sambil mengikatkan tali sepatu sepak bolanya dan memastikan semua sudah terpakai, Rendy pun berjalan dengan jantan bagaikan kang sayur berjalan ke arah kerumunan ibu-ibu komplek. Dengan memakai jersey Timnas Jerman yang terbaru dan bernomor punggung 9 dengan nama "Rendy", celana bola Timnas Jerman yang berwarna hitam, kaos kaki Timnas Jerman berbintang empat dan sepatu bola merk Adidas ukuran 44, ia pun siap menjalani pertandingan Timnas Jerman melawan Timnas Irlandia Utara. Semuanya begitu indah sampai ia mendengar Ibunya berteriak...
"RENDYYY ELO NGAPAIN SIH TONG BANYAK TINGKAH ITU MOTOR AJA BELOM ELO MASUKIN KAN"
"Hehe iya mak sori dah"
Setelah memasukkan motornya ke dalam rumah dan mengunci pintu rumah, Rendy pun duduk di depan sofa, menonton pertandingan Euro 2016 antara tim favoritnya, Jerman melawan Irlandia Utara di penyisihan grup. Saat ini pemain dari kedua tim baru memasuki lapangan, dan Rendy sudah sama siapnya seperti pemain Jerman itu sendiri, bahkan ia sudah lebih siap dengan menyiapkan koyo yang sewaktu-waktu dibutuhkan jika keram. Rendy sendiri sudah hapal lagu kebangsaan Jerman sejak 3 bulan lalu, ia sengaja menghafalkannya supaya bisa merasakan sensasi di stadion. Ia pun ikut berdiri saat lagu kebangsaan Jerman diputar di TV.
"BLÜH IM GLANZE DIESE GLÜCKES
BLUHE DEUTSCHES VADERLANDDD"
*disusupin kalimat terakhir aja ya soalnya panjang kalo semua huhu di azlyrics.com juga ada kok :<*
Dia lagi-lagi dimarahin mamaknya karena terlalu gandeng, dan akibatnya ia disuruh mengunci pintu rumah.
"Udaah mak elah kayak ada yang mau nyemprotin vaksin DBD aja kudu kunci pintu segala"
Rendy menonton pertandingan Jerman vs Irlandia Utara dengan syahdu dan khidmat, sesekali ia ndusel kalo pemain Jerman membuang peluang atau pemain Irlandia Utara mengancam gawang Manuel Neuer, kiper Timnas Jerman. Tapi akhirnya ia bersorak sorai waktu Mario Gomez ngegolin dan membuat Jerman unggul 1-0. Ia sampai sujud syukur dengan alasan meniru selebrasinya Mario Gomez, lalu sadar bahwa Mario Gomez bukan orang Islam, tengsin deh. Gapapalah di rumah ndiri ini, pikir Rendy.
Pertandingan sendiri berakhir 1-0 buat Jerman, dan Jerman lolos ke 16 besar. Waktu itu udah jam 1 malem, dan Rendy jelas disuruh bobo sama mamaknya, tapi sebelum bobok, mamaknya neriakin dia seperti biasa
"RENDY ELO SEBELOM TIDUR SOLAT DULU YAK KAGAK MAU KAN LO JADI ANAK DURHAKA"
"Iye mak"
****
Dalam tidurnya malem itu, dia bermimpi bahwa dia adalah pemain timnas Jerman di Piala Eropa 2016 yang main lawan Slovakia. Dengan gagahnya, ia melakukan pemanasan di Stadion Metropole, tempat pertandingan diadakan. Ia merasakan getaran-getaran lucu saat komentator di stadion meneriakan "And this is the Germany player number nine, MOHAMMED..."
Ia makin bergetar lucu saat penonton di stadion meneriakan namanya.
"RENDYYY" yang diiringi tepuk tangan meriah layaknya apresiasi pada Juara 1 Lomba Hias Sepeda 17 Agustus se-Kelurahan.
"Anjay" pikir Rendy.
Beberapa menit kemudian, Rendy pun bersiap-siap di lorong lalu memasuki lapangan bersama 10 temannya, dimana ia ada di baris depan karena menjadi kapten. Lalu ia menyanyikan lagu kebangsaan Jerman dengan khidmat sampai-sampai ia lupa bahwa ia malah menyanyikan "Indonesia, tanah airku". Ia pun diperingati Manuel Neuer, temen di sebelahnya.
"Bro salah lagu tuh, kena ndusel mamang kuch bisa kelar idup lu"
*mamang kuch : coach Timnas Jerman, dalam hal ini Joachim Löw.
Pertandingan berjalan alot kek kerupuk yang toplesnya lupa ditutup. Rendy bermain sebagai striker bersama Mario Gomez. Di akhir pertandingan, Rendy berhasil mencetak 2 gol yang membuat Jerman menang dengan skor 3-1, dimana satu gol lagi dicetak oleh Khedira. Rendy begitu senang dengan pencapaian ini, ia berjalan ke ruang ganti pemain dengan senyum bahagia seperti orang yang dapet huruf N di permen karet Yosan. Ia merasa bahagia sampai akhirnya ia sadar ada sesuatu yang aneh di ruang ganti. Ia mendengar ada suara dari speaker yang tidak asing bagi telinganya.
"BAPAK-BAPAK IBU-IBU SEKALIAN, WAKTU SAAT MENUNJUKKAN JAM 3 LEBIH 15 MENIT. ALANGKAH BAIKNYA KITA BANGUN UNTUK MENYIAPKAN SAHUR. SAHUUURRRR SAHUURRR"
Seketika pun Rendy berpikiran "Wah anjir gue di Indon nih pasti".
Pikiran itu makin menjadi saat dia melihat kerumuman anak kecil lewat membawa obor dan pentungan sambil teriak "Sahuurrr, sahurr".
Rendy pun bertanya-tanya.
"Kok sahur? Perasaan baru jam 7 malem deh di Prancis sini, buka puasa aja belom"
Sampai akhirnya...
"TONG MAU BANGUN JAM BERAPA ELUU, UDAH JAM 4 LEBIH 15 NIH NTAR LAGI IMSAK. KAGAK SAUR MAH MAMPUS LO PERUT LO KOSONG SAMPE BISA DIKONTRAKIN"
"Hehe iya mak"
"Hehe iya mak hehe iya mak palelu, tidur aja masih pake seragam bola lengkap dah lu udah kayak Bambang Pamungkas aja"
"Hehe iya mak"
Rendy pun melepas atribut sepak bolanya, dan sahur di meja makan, tanpa melupakan keinginan untuk bermain bagi timnas Jerman.
Walau ia sadar bahwa di Pilpres ia masih milih Jokowi.
0 komentar