Tidak Ada Fix-it Felix, Jr. Hari Ini

Juni 11, 2016

“Tidak ada Fix-it Felix Jr. hari ini.
Tidak ada Fix-it Felix Jr. kemarin.
Aku sendiri dan tidak berada di arkade ini
Semua orang adalah, permainan

Rongsokan batu bata adalah kamar tidurku
Kupeluk tanganku yang besar sendiri
Dan medali --- kau tak ingin aku mendapatkannya sekali saja
Gedung sudah Felix perbaiki
Dan masa depan membawaku pergi seperti angin
Felix yang panas di keningku, Felix yang dingin dikenang semua orang”

Haduh, ternyata lebih gampang ngehancurin gedung daripada harus bikin puisi dua galau kayak gitu ya. Ah iya, aku baru aja nonton “Ada Apa Dengan Cinta 2” atau mungkin dalam Bahasa Inggris adalah “What’s Up With Love 2”. Film itu berasal dari Indonesia (yang aku tau dari Indonesia hanya bahwa disanalah Obama pernah sekolah) dan genrenya adalah cinta, menceritakan soal cewek dan cowok yang sepertinya pisah belasan tahun dan baru bertemu lagi di film itu. Aku sendiri nonton itu atas saran dari Kentrosaurus, salah satu tokoh dari arcade sebelah, Dinosaur King. Walaupun badannya besar dan punggunya penuh duri, tapi ternyata dia adalah pakar film-film remaja galau diantara kumpulan arcade ini.

Omong-omong, yang jadi pemeran Cinta di film itu cantik loh. Coba aja kalo Dyan Sastro (itukah namanya?) bisa nemenin aku ngancurin gedung di arcade tempatku berada sekarang, “Fix-it Felix, Jr”, aku yakin si Felix sekalipun mau pensiun aja jadi kang reparasi bangunan dan gabung sama aku jadi kang penggusur bangunan, atau mungkin palu si Felix yang dipake buat benerin gedung itu bakal dijual dan jadi modal jualan soda gembira sama Ms. Dyan ini, lumayan bulan puasa jualan soda gembira di arcade pasti laku keras.

Aku sendiri saat ini sedang galau. Bukan karena diputusin cinta sama si Djoewariah (yah walaupun kemaren sempet berantem gara-gara dia gak suka liat aku makan nasi uduk tapi kerupuknya gak abis), bukan juga karena tragedi saat emih yang aku masak jatuh ke wastafel. Ya, sakit sih, tapi bukan itu alas an utamanya kenapa aku galau dan nonton WUWL 2. Aku galau karena, aku bosen bahwa aku harus menjalani peran Raplh yang gini-gini aja selama 30 tahun berkiprah di arcade “Fix-it Felix, Jr.”. Aku sebenernya udah curhat sama Kentrosaurus ini, tapi dia malah bilang “Mas Gus (aku dipanggil Mas Gus karena katanya suka nggusurin gedung, emang bener sih), aku ngerti masalah kamu. Kamu itu jenuh sama pekerjaan kamu, yang cuma ngancurin gedung doang. Aku tau bahwa kamu itu jenuh kenapa pangkat gak naik-naik, kenapa tidurnya masih di tumpukan bata, kenapa THR selalu telat 3 bulan, kenapa jatah makan siangnya cuman rendang dikecapin padahal yang lain dapet pizza. Iya kan Mas? Kamu jenuh karena itu kan? Udah, coba sekarang Mas Gus coba mensyukuri peran Mas Gus saat ini, karena gak semua orang bisa seperti Mas Gus loh, karakter utama kedua abis si Felix. Kemaren Mas Gus denger kan kabar game Turbo (game balapan) itu yang dicabut listriknya? Coba bayangin Mas perasaan si Kang Didi, kang bengkel di game Turbo itu. Dia kan punya anak istri yang harus diberi nafkah, eh gamenya dicabut. Aduh saya jadi sedih sendiri nih Mas Gus, maaf ya”.

Sesi curhat itu malah berakhir dengan Kentrosaurus yang berhuhu-huhu di pundakku. Dan akhirnya aku malah disarankan nonton WUWL 2.

Aku juga sempet curhat sama temen-temen komunitas penjahat di Konfrensi Penjahat Mingguan. Aku bilang bahwa aku cape dan jenuh jadi jahat gini tanpa dapet apa-apa, sementara si Felix dapet medali dan kenikmatan terus. Aku juga nyampein keinginan aku supaya jadi baik. Dan hampir semua temen-temen disana bilang bahwa aku gak boleh jadi baik, tanpa lupa mengingatkan alasan waktu salah satu tokoh gak penting di Pacman nembak cewek, lalu ditolak dengan alasan “Maaf ya tapi kamu terlalu baik buat aku”.

Tapi aku bodo amat, aku bahagia sama Djoewariah, dan aku bakal tetep mau jadi baik, dan aku bakal tunjukkan bahwa Raplh alias Mas Gus udah berubah mulai hari ini. Kebetulan hari ini adalah hari perayaan 30 tahun arcade “Fix-it Felix, Jr.”, dan ya aku gak diundang. Tapi aku bakal coba datang dan coba ngomong baik-baik ke si Felix, bahwa aku udah berubah dan pantas ikut perayaan itu.

****

Semua ini sia-sia. Gimana pun, aku gak pernah dianggap baik sama warga di arcadeku dan selamanya jadi orang yang dilemparin ke lumpur di akhir permainan. Tadi malem, aku udah coba datang ke pesta dan minta baik-baik ke Felix. Akhirnya Felix ngizinin aku masuk, walau rada ragu karena aku udah terkenal bakal ngancurin apapun yang aku sentuh. Awalnya, aku merasa damai-damai aja ada disana, sampe semua orang yang datang protes bahwa aku gak pantes ikut pesta itu. Ini ditambah dengan pernyataan Pak Gene yang bilang bahwa selamanya aku bakal hidup di tumpukan batu dan Felix bakal tetep dapet medali. Seketika, aku marah, dan pesta itu hancur. Aku pun diusir, dengan janji bahwa aku bakal balik lagi dengan dapetin medali, biar sama kayak Felix.

****

Beberapa saat lalu, aku baru aja dapet medali emas di cabang angkat besi 150kg. Aku dapetinnya di arkade soal atletik, yang entah namanya apa. Cukup susah juga bisa nyusup ke game itu, karena resolusi mereka lebih rendah dari arkadeku, apalagi orangnya kecil-kecil, jadi pasti aku keliatan aneh diantara mereka. Pertama aku ikut lomba lari 500 meter, tapi gagal. Terus ikut loncat indah, eh papannya keburu patah pas aku injek. Aku baru menang di cabang angkat besi. Cukup mudah ngangkat 150kg mah, pake dengkul juga jadi. Dapetlah aku medali emas itu setelah bersaing sama orang Nauru yang selalu nyoba ngupil make jempol kaki mulu.

Sekarang aku mau pulang ke arkadeku. Membuktikan bahwa bukan Felix doang yang bisa dapet medali.

****

Pas aku pulang ke arkadeku, semua udah keliatan pergi bawa koper. Loh, mau kemana mereka?

Ternyata arkadeku dinyatakan rusak sama pengurus tempat arkade ini. Penyebabnya adalah aku, yang ngilang ke arkade atletik dan ternyata itu menimbulkan protes dari anak-anak yang bertanya "Pak ini kok si Raplh gak ada yah". Ya, emang udah dua hari ini aku ngilang dari arkadeku sendiri. Hari pertama aku habiskan di arkade "Hero's Duty", game tembak-tembakan lawan alien yang susah setengah mampus. Aku kayaknya lebih rela ginjalku dijual daripada nyoba dapetin medali di game itu. Hari kedua ya aku habiskan di arkade atletik itu, nyoba semua cabang olahraga sampe akhirnya dapet medali emas di cabang atletik.

Hari pertama, aku yang ilang membuat arkadeku dipasang kertas bertuliskan "Sementara ruksak, akan diperbaiki besok". Dan hari kedua, hari ini, saluran listrik arkadeku katanya bakal dicabut dalam 2 hari ke depan, menyusul arkade yang semakin error katanya. Di hari kedua ini, Felix juga ilang, karena dia nyari aku kemana-mana.

Sekarang ini, di arkadeku cuman tinggal ada Pak Gene. Dia lagi beres-beres barang sendirian dan bilang semua masalah ini disebabkan olehku dengan nada marah. Aku bilang loh kok salah gue pak ini liat gue udah bawa medali kesini. Kata dia bodo amat medali-medali berak ini game bakal dicabut listriknya lusa nanti, tapi elu boleh deh tinggal sendiri di gedung ini, sendirian, kata Pak Gene masih dengan nada marah lalu pergi.

Aku pun berdiam diri, lalu pergi dari gedung itu. Dateng lagi ke tumpukan bata dimana aku berdiam 30 tahun terakhir. Yah, mungkin semua ini salahku, yang gak mau nerima peran dengan apa adanya, yang gak mau jadi diriku sendiri, yang membuat semuanya hancur karena tidak ada yang ingin perubahan disini. Mungkin, karena duniaku ini statis, tidak seperti dunianya Ms. Dyan.

Sebenarnya, aku tidak merubah diriku sendiri untuk mendapat medali itu. Aku hanya, yah, numpang di arkade sebelah, ikut atletik dan juara satu. Aku bukan dapet medali dengan jadi relawan korban banjir ataupun dengan melestarikan hutan hujan Amazon sehingga bisa dapet Kalpataru dari Pemerintah New York. Setidaknya, temen-temen di Komunitas Penjahat masih bangga aku gak berubah jadi orang baik.

Aku jadi belajar dari penutupan arkade ini. Ternyata, yang perlu aku lakukan adalah menjadi diriku sendiri. Karena jahat hanyalah pendapat orang lain saja. Aku jadi jahat karena kerjaanku di game ini adalah ngancurin gedung dengan Felix yang ngebenerinnya. Aku sebenarnya gak jadi jahat gara-gara ngancurin gedung, tapi karena aku diciptakan sebagai tokoh antagonis dan pola pikir bahwa aku jahat sudah tertanam selama 30 tahun game ini ada. Tapi, ini tidak berarti aku memiliki jiwa yang jahat walau semua orang menganggapku jahat. Ini terbukti dengan ketidak hadiranku dua hari saja udah ngebuat game ini ditutup. Itu berarti aku masih diperlukan, walau sebagai orang jahat sekalipun.

Semua peran ini membuatku gila. Dan mungkin kau juga akan gila saat membacanya.

Sambil menunggu arkade ini ditutup, aku jadi inget bait puisi "Batas" yang ada di film WUWL 2:

"Apa kabar hari ini?
Lihat tanda tanya itu? Jurang antara kebodohan dan keinginanku untuk mendapatkan peran itu sekali lagi"

Namanya juga hidup.

You Might Also Like

0 komentar